Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas: IHSG akan Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Menguat

×

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas: IHSG akan Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Menguat

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 7.699,01 setelah mengalami koreksi selama tiga hari beruntun.

Topikseru.com – Pada perdagangan Rabu (10/9/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 7.699,01 setelah mengalami koreksi selama tiga hari beruntun.

Memannggapi hal tersebut, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, meredanya kekhawatiran investor dari dampak pergantian Menteri Keuangan dan adanya bargain hunting pada saham-saham yang sudah mengalami penurunan signifikan menjadi faktor pendorong rebound IHSG.

Tak hanya IHSG, mayoritas indeks bursa Asia juga ditutup menguat karena ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed dan hasil data inflasi China yang tercatat deflasi 0,4% year on year (yoy) pada Agustus 2025.

Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun dari 118,1 pada Juli 2025 menjadi 117,2 pada Agustus 2025. Ini merupakan level terendah IKK sejak September 2022.

Baca Juga  IHSG Menguat 38,219 Poin Bertengger di Level 8.312,57 di Perdagangan Sesi I Siang Ini

Sementara menurut Analis sekaligus VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebut, penguatan IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor seperti technical rebound seiring beberapa saham emiten masuk ke area oversold sehingga mendorong spekulasi pasar, serta respons pasar atas potensi pemangkasan suku bunga acuan The sebesar 25 bps.

Hal ini akan membuka ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melonggarkan kebijakan suku bunga serta potensi masuknya dana asing.

“Di sisi lain, tekanan akibat dampak reshuffle kabinet sudah berkurang meski pasar belum sepenuhnya merespons positif,” ujar Audi.

Walau begitu, pasar masih mengkhawatirkan bahwa penguatan IHSG hanya bersifat rebound jangka pendek. Pasalnya, investor asing kembali mencatatkan outflow atau net foreign sell sebesar Rp 574,02 miliar di seluruh pasar.