Kawasan ini disiapkan di atas lahan seluas 2.500 hektare milik Pemprov Sumut dan berlokasi strategis dekat dengan Pelabuhan Ekspor Kuala Tanjung.
“Kami membuka kesempatan bagi investor, baik asing maupun domestik, yang ingin berinvestasi minimal Rp 1 triliun di kawasan ini. Semua fasilitas lahan sudah kami siapkan,” jelas Chandra.
Menurutnya, proyek kawasan industri tersebut diharapkan mampu menyerap hingga 20 ribu tenaga kerja dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di pantai timur Sumatera Utara.
Fokus Pemprov Sumut: Percepatan Perizinan & Ekosistem Investasi
Chandra menegaskan bahwa percepatan layanan perizinan menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem investasi yang ramah dan efisien.
Pemprov Sumut kini mendorong digitalisasi layanan perizinan serta memperkuat koordinasi lintas kabupaten/kota untuk memangkas waktu birokrasi yang kerap menghambat investor.
“Kami ingin menciptakan iklim usaha yang tidak hanya kondusif, tapi juga kompetitif di tingkat nasional,” tambahnya.
Prospek Ekonomi Sumut ke Depan
Dengan momentum investasi yang terus meningkat dan dukungan infrastruktur baru seperti Kawasan Industri Tanjung Kasau, Sumatera Utara diprediksi menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri dan logistik di Indonesia bagian barat.
Ekonom lokal menilai bahwa arah kebijakan Pemprov Sumut di bawah Bobby Nasution — yang menggabungkan industrialisasi, hilirisasi, dan efisiensi birokrasi, yang menjadi strategi tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.











