Sentimen pasar akan dipengaruhi rilis data transaksi berjalan Indonesia kuartal III-2025 dan indikator ekonomi Amerika Serikat. Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.625 – Rp 16.725 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank BCA, David Sumual, menambahkan bahwa pasar global cenderung bergerak risk off setelah data klaim pengangguran awal AS menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.
Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat klaim tunjangan pengangguran mencapai 1,9 juta pada pekan yang berakhir 18 Oktober. Pasar juga masih menunggu data ketenagakerjaan AS berikutnya.
“Pasar masih melihat peluang penurunan Fed rate di Desember, meski probabilitasnya menurun dibanding awal November,” kata David.
David memperkirakan rupiah pada Kamis (20/11/2025) bergerak dalam rentang Rp 16.650 – Rp 16.750 per dolar AS.












