“Pekan ini memang cenderung melemah tipis karena pelaku pasar memfaktorkan peluang penurunan suku bunga The Fed yang semakin kecil. Ini memunculkan pesimisme terkait kemungkinan rate cut Desember atau bahkan September tahun depan,” kata Nafan.
Di dalam negeri, keputusan Bank Indonesia yang kembali menahan BI Rate sempat memberikan dorongan sesaat ke IHSG. Namun, penguatan itu tidak bertahan lama karena pada hari Jumat terjadi aksi profit taking.
“IHSG sempat menguat setelah pengumuman BI, tapi itu sifatnya hanya sementara karena pada hari Jumat terjadi aksi profit taking,” jelas Nafan.
Meski begitu, secara teknikal Nafan menilai tren IHSG masih positif. “Fase bullish consolidation masih berlaku. Selama pola ini terbentuk, harapannya IHSG bisa kembali membangun fase uptrend,” pungkasnya.












