Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Naik 29,39 Poin Berdiri di Level 8.443,74 di Awal Perdagangan Senin (24/11/2025)

×

IHSG Naik 29,39 Poin Berdiri di Level 8.443,74 di Awal Perdagangan Senin (24/11/2025)

Sebarkan artikel ini
IHSG
IHSG naik 0,35% atau 29,39 poin ke level 8.443,74, dengan 287 saham menguat, 202 saham melemah, dan 192 saham stagnan.

Pada perdagangan Senin (24/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat di pasar spot.

Setelah menutup pekan lalu dengan penguatan tipis, pelaku pasar kini menanti sederet katalis global dan domestik yang berpotensi menggerakkan indeks.

Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, menilai IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan pada awal pekan. Secara teknikal, indeks diperkirakan bergerak dalam rentang support 8.335-8.366 dan resistance 8.442-8.478.

Menurut Reza, sentimen global pada pekan ini akan banyak dipengaruhi oleh rilis Producer Price Index (PPI) dan penjualan ritel Amerika Serikat.

Kedua data ini menjadi acuan penting bagi pasar untuk membaca arah kebijakan suku bunga The Fed.

“Jika datanya lebih tinggi dari ekspektasi, narasi hawkish bisa menguat. Sebaliknya, jika melemah, pasar bisa kembali melihat peluang pelonggaran,” ujarnya.

Selain itu, ketegangan geopolitik antara Jepang dan Cina juga masih perlu dicermati.

Reza menilai dinamika tersebut dapat menambah volatilitas pasar Asia dalam jangka pendek.

Baca Juga  IHSG Semakin Melemah 28,713 Poin ke Level 8.022,405 di Perdagangan Sesi I Siang Ini

Dari sisi domestik, fokus investor akan tertuju pada sejumlah aksi korporasi emiten besar, mulai dari right issue hingga aksi akuisisi.
Reza menyebut sentimen ini masih cukup dominan dan dapat menjadi pendorong pergerakan sektor-sektor tertentu.

“Rebalancing MSCI pada November 2025 juga berpotensi menambah volatilitas, khususnya pada saham-saham yang masuk atau keluar indeks,” kata dia.

Untuk sektor pilihan, Reza menilai saham perbankan, CPO, serta emiten yang tengah melakukan aksi korporasi berpotensi memimpin penguatan IHSG dalam waktu dekat.

Ketiganya dinilai memiliki katalis kuat yang relevan dengan kondisi pasar saat ini.

Reza menyarankan investor tetap memperhatikan momentum rilis data global dan pergerakan aliran dana menjelang rebalancing MSCI.

Strategi akumulasi bertahap pada saham berfundamental kuat dinilai masih optimal, khususnya pada sektor yang sensitif terhadap likuiditas dan sentimen jangka pendek.

“Pekan ini volatilitas bisa meningkat, jadi momentum pergerakan cepat dapat dimanfaatkan untuk trading terukur,” tutup Reza.