David menilai adanya rebalancing MSCI yang memasukkan beberapa saham-saham penggerak IHSG juga menjadi pendorong lanjutan sehingga IHSG terus merangkak naik.
“Selain itu, ada ekspektasi pemulihan rupiah dan turunnya suku bunga global yang membuat risk appetite investor cukup pulih,” ucap dia.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menambahkan sampai akhir tahun, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi domestik dan global.
“Terutama dari Amerika Serikat untuk melihat arah suku bunga acuan global dan domestik kedepannya serta selain itu juga arus asing yang masuk ke pasar saham Indonesia,” kata dia.
Untuk akhir tahun, Indy memproyeksikan target realistis IHSG berada di kisaran 8.600–8.700.
Sementara, David memperkirakan jika sentimen global tetap kondustif dan aliran dana terus mengalir IHSG bisa bergerak di 8.700–8.900.












