Total volume perdagangan 10,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 5,1 triliun.
Sebanyak delapan indeks sectoral menopang Langkah IHSG. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni: IDX-Techno 1,13%, IDX-Trans 0,68%, dan IDX-Energy 0,57%.
Saham top gainers LQ45:
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 2,26% ke Rp 2.710
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,19% ke Rp 1.165
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,91% ke Rp 1.165
Saham top losers LQ45:
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,77% ke Rp 3.890
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 1,54% ke Rp 64
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 1,12% ke Rp 6.600
Analis Pasar: IHSG akan Bergerak di Level Support 8.553 dan 8.506
pada perdagangan Selasa (2/12/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,80% ke level 8.617,04 di pasar spot.
Menanggapi hal tersebut, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG tampaknya didukung oleh apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat 0,23% ke level Rp 16.625 per dolar AS pada hari ini.
“IHSG juga didorong oleh kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi,” jelasnya.
Dia memperkirakan, IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave (iii), sehingga dapat dicermati area penguatan berikutnya pada area 8.660. Namun, perlu dicermati juga area koreksi dalam jangka pendek pada rentang 8.540—8.569.
Dari situ, Herditya memprediksi IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan support di level 8.571 dan resistance di level 8.620 pada perdagangan Rabu (3/12).
Sentimen yang bakal mempengaruhi IHSG salah satunya adalah pidato pejabat The Fed mengenai arah kebijakan moneter jelang pertemuan FOMC.
Terdapat beberapa saham yang dapat dicermati oleh investor untuk Rabu (3/12/2025). Di antaranya adalah ADRO dengan target di rentang Rp 1.870—Rp 1.890 per saham, PANI (Rp 14.300–Rp 14.900 per saham), dan IMPC (Rp 3.300–Rp 3.440 per saham).
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, laju IHSG hari ini turut dipengaruhi oleh respons positif pelaku pasar atas data inflasi dan PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis kemarin.
Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase uptrend. Di sisi lain, indikator MA20 dan MA60 berada dalam positif crossover.
“Indikator RSI juga berpotensi membentuk pola golden cross diserta dengan kenaikan volume,” kata dia.
Lantas, Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 8.553 dan 8.506 serta resistance 8.666 dan 8.706 pada hari ini.
Para pelaku pasar tetap mencermati pernyataan Bank Indonesia (BI) beberapa hari lalu bahwa ekonomi Indonesia memiliki modal fundamental yang kuat untuk tumbuh dan berdaya tahan, meski menghadapi dinamika global.












