Topikseru.com – Menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2025, masyarakat Indonesia bisa sedikit lega. Pasalnya, harga sejumlah bahan pangan pokok terpantau mengalami penurunan, menurut data terbaru dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Minggu, 22 Desember 2025, pukul 08.48 WIB.
Berdasarkan data laporan tersebut, tercatat bahwa hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan harga: daging sapi murni, ikan kembung, dan garam konsumsi.
Sementara itu, puluhan komoditas lainnya—mulai dari beras, sayuran, daging ayam, hingga minyak goreng—justru menunjukkan tren penurunan harga.
Hal ini menjadi angin segar bagi para ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang seringkali terbebani oleh fluktuasi harga pangan menjelang hari besar keagamaan.
Kenaikan Harga: Hanya pada Tiga Komoditas
Meski tren umum menunjukkan penurunan, tiga komoditas tetap mencatatkan kenaikan. Daging sapi murni naik sebesar Rp270 menjadi Rp135.602 per kilogram.
Kenaikan ini terbilang moderat dan masih dalam batas kewajaran mengingat tingginya permintaan daging sapi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Ikan kembung juga mengalami penyesuaian harga naik sebesar Rp124, kini berada di level Rp43.429 per kilogram.
Sementara itu, garam konsumsi mencatat kenaikan paling kecil, yakni Rp64, sehingga harganya menjadi Rp11.656 per kilogram.
Kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor logistik atau pasokan musiman, namun tidak signifikan mengganggu daya beli masyarakat.
Beras dan Komoditas Pokok Lain Turun Harga
Salah satu kabar paling menggembirakan datang dari komoditas beras, yang merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia.
Tiga jenis beras—premium, medium, dan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)—semuanya mencatatkan penurunan harga.
Beras premium turun Rp316 menjadi Rp15.294 per kilogram; beras medium turun lebih tajam, yaitu Rp347 menjadi Rp13.249 per kilogram; sementara beras SPHP turun Rp79 menjadi Rp12.363 per kilogram.
Penurunan ini mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan beras nasional, termasuk melalui skema impor terbatas dan cadangan pangan nasional.
Tak hanya beras, komoditas pangan lain seperti jagung dan kedelai juga ikut turun. Jagung tingkat peternak turun cukup signifikan sebesar Rp498, kini dihargai Rp6.435 per kilogram—kabar baik bagi peternak karena bisa menekan biaya pakan.
Sementara itu, kedelai biji kering turun Rp168 menjadi Rp10.623 per kilogram, yang berdampak positif bagi industri tahu dan tempe.
Hortikultura: Bawang dan Cabai Turun Drastis
Kabar baik juga datang dari sektor hortikultura. Harga bawang merah turun drastis sebesar Rp5.332, kini berada di angka Rp43.089 per kilogram. Bawang putih bonggol pun tidak kalah menggembirakan, turun Rp3.082 menjadi Rp35.180 per kilogram.
Penurunan harga bawang-bawangan ini sangat penting karena biasanya menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan biaya masak rumahan.












