“Meskipun kemarin di PON Papua, saya sebagai asisten, tetapi saat itu kami gagal. PON kali ini kami bertekad tidak mau gagal yang kedua kalinya,” kata Fauzi.
Dia membocorkan rahasia sukses yang telah mereka torehkan pada PON Aceh – Sumut 2024 ini.
Fauzi menyebut selain berpesan kepada timnya bahwa pertandingan final sebagai mega konser, dia juga mengingatkan anak asuhnya untuk bermain tenang dan tanpa beban.
“Ya memang saya instruksikan hari ini anak-anak itu saya sudah bilang kalian hari ini itu mega konser kalian. Jadi nikmati pertandingannya, tidak perlu ada beban, tidak perlu ada rasa ketakutan, kesalahan,” ujar Fauzi.
Sementara itu asisten pelatih DKI Jakarta Febriardie Bobihoe mengakui kehebatan tim sepak bola putri Jawa Barat yang meraih medali emas.
Febriardie mengaku sejak awal sudah mengantisipasi tim Jabar yang memiliki materi pemain yang cepat.
“Selamat buat Jawa Barat, terima kasih untuk pemain kami yang berjuang mendapatkan emas tapi memang hasilnya tidak sesuai keinginan. Sebenarnya kami sudah mengantisipasi Jabar ya, kita tahu tiga pemain depannya cepat-cepat, makanya kami manfaatkan counter attack tapi ada beberapa peluang yang tidak bisa kita konversi menjadi gol,” kata Febriardie.
Dia memuji jalannya pertandingan dengan pola permainan terbuka dan saling jual beli serangan.
“Sama-sama main terbuka dan sama-sama memainkan sepakbola Indonesia yang kita inginkan,” pungkasnya.(antara/topikseru.com)












