Ephorus HKBP Desak Penutupan PT TPL: Lingkungan di Tanah Batak Krisis

Jumat, 23 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni (tengah) bersama Ephorus HKBP, Pdt Victor Tinambunan (kanan) dan Ketua Umum PSBI dan Ketua Yayasan UHN, Dr Effendi MS Simbolon di Kantor Kementerian Kehutanan di Jakarta. Foto: Istimewa

Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni (tengah) bersama Ephorus HKBP, Pdt Victor Tinambunan (kanan) dan Ketua Umum PSBI dan Ketua Yayasan UHN, Dr Effendi MS Simbolon di Kantor Kementerian Kehutanan di Jakarta. Foto: Istimewa

Topikseru.com, JAKARTA – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) di wilayah Sumatera Utara. Kali ini, seruan datang langsung dari Ephorus HKBP, Pdt Victor Tinambunan, yang mendesak pemerintah menutup pabrik pulp milik TPL karena dinilai menjadi pemicu krisis sosial dan ekologis di Tanah Batak.

“Tanah Batak sedang dalam kondisi krisis. Alam rusak, keseimbangan ekosistem terganggu, dan bencana ekologis terus terjadi,” ujar Pdt Victor Tinambunan dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, Kamis (22/5), di Jakarta.

Pdt Victor menyebut bahwa HKBP telah empat kali melaksanakan doa bersama yang diikuti ribuan jemaat. Aksi itu merupakan wujud protes damai dan bentuk spiritual perjuangan warga Batak untuk mempertahankan kelestarian alam ciptaan Tuhan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Kehutanan, Ephorus HKBP didampingi oleh Ketua Umum PSBI dan Ketua Yayasan UHN, Dr Effendi MS Simbolon.

Mereka secara khusus membahas keberadaan PT TPL yang dituding merambah kawasan hutan adat di sekitar Tele, Samosir, hingga Dairi.

“Wilayah-wilayah itu dulunya adalah hibah masyarakat. Tapi kini terus dirambah TPL,” kata Victor.

Dia juga meminta agar kawasan hutan di sekitar Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan bisa dikelola oleh HKBP agar memiliki kejelasan hukum dan arah konservasi.

Penulis : Muchlis

Editor : Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru