Menurut BBMKG, suhu panas yang menyengat di Kota Medan dan sekitarnya terjadi karena minimnya pembentukan awan akibat kondisi atmosfer yang cenderung stabil.
“Kondisi ini disebabkan tidak adanya dukungan dinamika atmosfer, baik secara lokal, regional maupun global, sehingga langit cenderung cerah,” ujar Anggun.
Minimnya awan membuat penyinaran matahari langsung ke permukaan menjadi lebih maksimal. Hal ini memicu suhu udara yang lebih panas dari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fenomena Antisiklon dan Pola Netral
Dalam pemantauan radar cuaca, BBMKG Wilayah I Medan juga mendeteksi adanya sistem antisiklonik yang berkembang di wilayah Sumatera bagian tengah hingga utara. Tepatnya di kawasan Sumatera Barat hingga Riau bagian utara.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya