Pajak Hiburan di Medan Dinilai Tak Sesuai, DPRD Bongkar Anomali PAD 2026

Selasa, 7 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Medan bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan pada Senin (6/10/2025). Dalam rapat tersebut, DPRD Medan menyoroti ketidaksesuaian pajak hiburan serta mengungkap kasus Irian Supermaret yang diduga tidak pernah membayar pajak sejak beroperasi.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Medan bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan pada Senin (6/10/2025). Dalam rapat tersebut, DPRD Medan menyoroti ketidaksesuaian pajak hiburan serta mengungkap kasus Irian Supermaret yang diduga tidak pernah membayar pajak sejak beroperasi.

Topikseru.com – Polemik terkait pajak hiburan di Kota Medan kembali mencuat setelah Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Salomo TR Pardede, menyatakan bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut tidak sebanding dengan potensi yang sesungguhnya ada di lapangan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan pada Senin (6/10/2025) seperti lansir dari akun instagram @medan_lambe, Salomo menilai adanya ketimpangan antara data pajak yang dilaporkan dan omset riil para pelaku usaha hiburan di Kota Medan.

Menurut data resmi, target PAD sektor pajak hiburan yang ditetapkan untuk tahun 2026 mencapai Rp87 miliar. Namun, angka tersebut dianggap tidak logis jika dibandingkan dengan potensi pendapatan aktual di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salomo menjelaskan, sebagai contoh, salah satu tempat hiburan terkenal di Medan, Dragon Tiger, memiliki omset hingga Rp5 miliar per bulan. Dengan perhitungan pajak hiburan sekitar 40%, seharusnya pemasukan pajak dari tempat tersebut bisa mencapai Rp2 miliar per bulan.

“Kalau satu tempat hiburan saja bisa menyumbang Rp2 miliar, bagaimana mungkin total target PAD hanya Rp87 miliar untuk satu tahun penuh? Ini jelas tidak masuk akal dan menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam pengawasan,” ujar Salomo dengan tegas.

Temuan Mencurigakan Saat Sidak ke Tempat Usaha Biliar

Komisi III DPRD Medan juga menemukan indikasi ketidaksesuaian data pajak saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa lokasi usaha biliar di kota ini.

Baca Juga  Ombudsman Soroti Kekurangan SDM di RSUD H Bachtiar Djafar Medan, DPRD Siap Dorong Pemkot

Beberapa contoh yang disorot di antaranya adalah Xana Biliar dan Runout Biliar. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, Xana Biliar tercatat memiliki omset sekitar Rp150 juta per bulan, namun pajak yang dibayarkan hanya Rp1,5 juta. Sementara itu, Runout Biliar yang memiliki omset hingga Rp80 juta per bulan, justru hanya menyetor Rp700 ribu pajak.

Menurut Salomo, anomali ini sudah berlangsung selama empat tahun tanpa ada peninjauan atau evaluasi dari pihak Bapenda Medan. Ia menilai, lemahnya pengawasan dan kurangnya sistem audit pajak yang efektif menyebabkan banyak kebocoran yang merugikan kas daerah.

Salah satu sorotan tajam dari DPRD Medan adalah minimnya respon Bapenda terhadap temuan DPRD di lapangan. Menurut Salomo, seharusnya pihak Bapenda yang aktif melakukan verifikasi dan inspeksi terhadap tempat-tempat usaha hiburan, bukan menunggu inisiatif dari legislatif.

“Harusnya kalian yang turun, bukan kami yang sidak. Ini sudah kami datangi, tapi tidak ada tindak lanjut dari Bapenda. Kalau begini terus, bagaimana PAD bisa meningkat?” tegas Salomo dalam rapat tersebut.

Pernyataan ini menegaskan bahwa Bapenda Medan perlu melakukan reformasi sistem pengawasan dan audit pajak, terutama di sektor hiburan yang memiliki potensi besar namun rawan manipulasi laporan omset.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara
Geger! Puluhan Siswa di Toba Keracunan Program MBG, BGN Segel SPPG Pardomuan Nauli

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:57

“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 17:08

Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah

Berita Terbaru