Scroll untuk baca artikel
Daerah

Bobby Nasution Minta PBG Pesantren Digratiskan: “Yang Penting Bangunannya Aman dan Santri Nyaman”

×

Bobby Nasution Minta PBG Pesantren Digratiskan: “Yang Penting Bangunannya Aman dan Santri Nyaman”

Sebarkan artikel ini
ASN judi online Sumut
Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution (kiri) memimpin apel akbar Peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Sumut 2025 di Lapangan Merdeka Binjai, Jalan Jenderal Sudirman Binjai, Sumut, Rabu (22/10/2025).

“Pak Kapolda dan Pak Pangdam mari kita pastikan tidak ada bullying dan kekerasan di pesantren. Kalau boleh, izinkan kami masuk agar bisa mensosialisasikannya,” ucap Bobby.

521 Pesantren dan 72 Ribu Santri di Sumut

Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, terdapat 521 pondok pesantren di wilayah Sumut dengan total 72.828 santri yang tersebar di 25 kabupaten/kota.

Kebijakan penggratisan PBG diyakini akan mendorong tumbuhnya fasilitas pendidikan berbasis keagamaan tanpa mengorbankan aspek keselamatan.

Menindaklanjuti arahan Gubernur, Wali Kota Binjai Amir Hamzah mengaku pihaknya langsung membentuk satuan tugas (satgas) untuk memeriksa seluruh kondisi bangunan pesantren di wilayahnya.

“Kami tentu akan memberikan kemudahan izin sesuai arahan Pak Gubernur. Kami juga sudah membentuk satgas untuk memeriksa semua pesantren di Kota Binjai,” ungkap Amir.

Baca Juga  Cak Imin: Presiden Telpon Saya, Minta Menteri Rapatkan Barisan

Hari Santri 2025: Santri Harus Jadi Wajah Asli Indonesia

Selain di Binjai, Apel Akbar Hari Santri Nasional 2025 juga digelar di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang dikenal sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara.

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar bersama Wakil Gubernur Sumut Surya.

Dalam amanatnya, Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa santri bukan hanya simbol religiusitas, tetapi juga gambaran karakter bangsa yang produktif, santun, dan unggul.

“Santri harus menjadi wajah asli Nusantara, mencetak talenta produktif nan santun, serta menjadi mercusuar peradaban, kemajuan, dan keunggulan manusia,” ujar Muhaimin.