Topikseru.com – Kondisi para pengungsi banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, semakin memprihatinkan. Setelah dua pekan tinggal di posko darurat, ratusan pengungsi mulai terserang berbagai penyakit, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Gangguan kesehatan itu banyak ditemukan di tiga desa terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Batang Toru.
Selain warga lanjut usia, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami demam, batuk, pilek, hingga mual dan muntah.
ISPA Mendominasi Kasus Penyakit di Pengungsian
Siti Aisyah, salah satu pengungsi yang kini tinggal di Posko Batuhula, mengaku sudah hampir dua minggu bertahan karena rumahnya rusak dihantam banjir bandang.
“Sudah 13 hari kami tinggal di sini. Lima anak saya baru saja sembuh dari demam, pilek, batuk, sampai muntah-muntah,” kata Siti kepada Topikseru.com.
Meski kebutuhan dasar seperti makanan terpenuhi, Siti mengeluhkan minimnya selimut dan fasilitas tidur malam, terutama bagi anak-anak.
Tim Medis Tangani ISPA dan Penyakit Kulit
Mayor Ari Nasir, dokter penanggung jawab posko kesehatan Batuhula, membenarkan bahwa kasus ISPA mendominasi penyakit yang dialami para pengungsi.












