Dia menjelaskan api begitu cepat merambat ke bagian bangunan lain karena rumah semi permanen.
“Saat peristiwa terjadi saya sedang menunggu istri yang berbelanja. Tiba-tiba ada kobaran api yang sangat besar, kami semua panik,” kata Zainuddin.
Helmi Faridah (60), korban kebakaran menceritakan saat peristiwa dia sedang memasak. Namun, tiba-tiba melihat kepulan asap masuk ke rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sontak hal tersebut membuatnya ketakutan dan segera menggendong anaknya yang sedang terlelap.
“Saat itu saya lagi masak, tiba-tiba banyak asap masuk ke rumah. Karena posisi anak lagi tidur saya langsung membawanya,” ujar Helmi Faridah.
Dia bersama korban lainnya berharap pemerintah memberikan perhatian atas musibah yang mereka alami.
Faridah dan puluhan warga lain harus tinggal di pengungsian lantaran rumah mereka telah hangus.
“Semoga pemerintah memperhatikan nasib kami yang menjadi korban,” pungkasnya.
Penulis : Amar Fuad Marpaung
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2