TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Tiga warga di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang diserang anjing galak harus dirujuk ke RSUD Pandan lantaran puskesmas setempat tidak memiliki stok vaksin rabies.
Kepala Puskesmas Hutabalang Imelda Sari mengungkapkan bahwa pihaknya telah merujuk ketiga warga Desa Kebun Pisang, korban serangan anjing galak ke rumah sakit.
“Vaksin Rabies tidak tersedia di Puskesmas,” kata Imelda Sari, Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan selama ini puskesmas memang tidak menyediakan vaksin rabies.
Menurutnya, vaksin hanya tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Alasannya, kata Imelda, dalam keadaan darurat masih ada waktu untuk merujuk pasien korban gigitan anjing.
“Bila digigit anjing rabies masih dapat dibantu dalam rentang waktu 24 jam setelah gigitan. Sedangkan ular berbisa waktunya 4 jam setelah gigitan,” ujarnya.
Alasan Stok Terbatas dan Distribusi Satu Pintu
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tapteng Febrianto Manalu mengatakan alasan mengapa vaksin rabies tidak tersedia di seluruh puskesmas di Tapteng karena keterbatasan stok dan distribusi yang harus satu pintu.
“Pendistribusian obat dan vaksin saat ini satu pintu melalui gudang farmasi,” kata Febrianto Manalu.
“Khusus Vaksin, stok terbatas karena pengadaannya dari provinsi untuk Kabupaten dan kota, sehingga tidak cukup distok di Puskesmas,” imbuhnya.
3 Warga Diserang Anjing Galak
Tiga orang warga Desa Kebun Pisang, Lorong 4 Lobu, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, diserang seekor anjing.
Dari laporan salah seorang warga, O Zebua (41), mengungkapkan seekor anjing mengamuk dan menyerang siapa saja yang ada di depannya.
“Anjing masuk ke rumah dan menggigit ibu Jefri Gea di bagian tangan sebelah kanan. Anaknya, Arefan Gea juga digigit dibagian bokong sebelah kiri,” kata Zebua kepada Topikseru.com, Rabu (5/2).
Setelah menyerang kedua warga di dalam rumah, anjing galak kemudian menyerang Ama Gibran Halawa di bagian kaki sebelah kiri, saat berupaya mengusir anjing.
Selanjutnya, anjing tersebut menyerang Ama Gibran Halawa dibagian kaki sebelah kiri, yang berusaha mengusir anjing tersebut.
O Zebua bersama masyarakat sekitar berusaha melumpuhkan anjing yang terus menyerang membabi buta.
“Kami akhirnya membunuh anjing tersebut agar tidak menimbulkan korban baru,” imbuhnya.
Dia dan masyarakat sekitar lagi mencari siapa pemilik anjing tersebut, karena sudah menimbulkan korban.
“Yang kami khawatirkan anjing tersebut anjing gila dan penyebar rabies,” ungkapnya.
Ketiga orang korban sudah dibawah di Puskesmas Hutabalang untuk mendapatkan perawatan.
Namu, di Puskesmas Hutabalang tidak tersedia obat anti rabies, akhirnya di rujuk ke RSUD Pandan.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Muchlis