Topikseru.com – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Utara (WALHI Sumut) mengungkap temuan mengejutkan terkait kerusakan di Ekosistem Batang Toru. Setidaknya 5,39 juta batang pohon diperkirakan hilang akibat aktivitas alih fungsi hutan oleh tujuh perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.
Direktur Eksekutif WALHI Sumut, Rianda Purba, menjelaskan bahwa angka tersebut berasal dari estimasi standar inventarisasi vegetasi dengan asumsi 500 pohon per hektar.
Jika dikalikan dengan total luasan aktivitas perusahaan, yakni 10.795,31 hektar, maka potensi kehilangan pohon mencapai jutaan batang.
“Pendekatan ini merujuk pada logika inventarisasi vegetasi di hutan tropis. Dengan kerapatan tegakan tertentu, jumlah pohon dapat diprediksi secara wajar,” ujar Rianda di Kantor WALHI Sumut, Medan Selayang, Senin (8/12/2025).
Kerusakan Ekosistem Dinilai Memperbesar Risiko Bencana
Rianda menegaskan bahwa alih fungsi hutan di Batang Toru tidak bisa dipandang sebagai konsekuensi biasa pembangunan.
Menurutnya, skala perubahan tutupan hutan yang terjadi telah mengikis fungsi ekologis penting, termasuk penyangga air, pengendalian limpasan, dan stabilitas lereng.












