Selain itu, produk ini juga menjadi jawaban atas dua masalah lingkungan sekaligus: limbah plastik dan limbah cangkang kerang darah yang banyak dihasilkan dari industri kuliner di Medan.
“Kami memanfaatkan kalsium karbonat dari cangkang kerang darah dan mencampurnya dengan plastik PP (polypropylene). Hasilnya lebih kuat dibanding model gigi pabrikan,” jelas Haikal.
Proses Produksi Ramah Lingkungan
Proses pembuatan Polyshell Dent meliputi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Ekstraksi kalsium karbonat dari cangkang kerang menggunakan asam asetat 8 persen.
- Pembuatan cetakan dengan dental stone dan elastomer.
- Pencampuran plastik PP dengan kalsium karbonat, kemudian dipanaskan dan dipress ke cetakan.
- Penghalusan model gigi yang sudah jadi.
Yang menarik, sisa produksi tidak dibuang, melainkan diolah kembali menjadi suvenir berbentuk rahang, sehingga proses ini nol limbah industri.
Fokus Pasar Mahasiswa dan E-Commerce
Saat ini, Polyshell Dent diproduksi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Kedokteran Gigi USU. Namun, tim juga sudah mulai memasarkan produk lewat e-commerce.
“Kami membuka penjualan melalui akun Instagram resmi @polyshelldent.ppkmkusu,” ujar Haikal.
Dengan keberhasilan meraih Environmental and Social Innovation Award 2025, tim Polyshell Dent berharap produk ini dapat terus dikembangkan, bahkan diproduksi massal untuk mendukung pendidikan kedokteran gigi di Indonesia.
Halaman : 1 2