Topikseru.com, ASAHAN – Polres Asahan menggelar prarekonstruksi kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang pelajar bernama Pandu Brata Siregar (18). Mirisnya, pelaku penganiayaan ini salah satunya adalah oknum polisi yang menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat.
Prarekonstruksi ini digelar di beberapa tempat berbeda dan turut menghadirkan para tersangka di antaranya dua sipil Dimas Adrianto dan Yudi Siswoyo dan oknum anggota polisi bernama Ahmad Efendi.
Dalam prarekonstruksi itu terlihat cerita berawal dari sebuah warung Mie Aceh. Para tersangka berada di satu lokasi dan mendapat informasi adanya aksi balap liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendapat informasi tersebut, Bogol mendatangi lokasi untuk memastikan informasi terkait balap liar itu.
“Kanit (tersangka Ahmad Efendi) mengatakan nanti kalau ada (balap liar) kabari saya,” kata tersangka Bagol saat rekonstruksi, Senin (17/3).
Ada dua adegan yang para tersangka peragakan di warung Warkop Agam. Pertama, Bogol mengecek lokasi di Kecamatan Simpang Empat terkait informasi balap liar.
Berlanjut ke lokasi kedua, Bogol dengan mengendarai motor matik sendiri dan disusul oleh tersangka Siswoyo dan Ipda Ahmad Efendi menggunakan motor WR 155 untuk membubarkan diduga aksi balap liar.
Gelar Ekshumasi Jenazah Pelajar
Selain prarekonstruksi, polisi bersama Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan juga menggelar ekshumasi terhadap jasad Pandu Brata Siregar.
Ekshumasi atau pembongkaran makam siswa sekolah menengah atas (SMA) itu berlangsung setidaknya hampir empat jam.
Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF mengaku menemukan beberapa keganjilan di jasad korban seperti adanya beberapa bercak merah.
“Sudah kami otopsi, sudah kami ambil semua dan kami lihat. Nanti akan dirangkum dulu semua ya,” ungkap Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal, Minggu (16/3).
Dokter Ismurizal akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan hasil ekshumasi yang sudah dilakukan.
“Kan dia sudah dikubur, kita lihatlah nanti. Ada memang seperti warna kemerahan gitu ya. Tapi, belum bisa kita simpulkan karena harus ada pemeriksaan tambahan,” katanya.
Saat disinggung apakah ada hal janggal pada tubuh korban dalam pemeriksaan, dr Ismurizal dengan tegas mengatakan yang sebenarnya.
“Adalah, ga usah kita pungkiri ada,” jawabnya tegas.
Dia mengatakan hasil pemeriksaan ini akan diketahui hasilnya dalam dua pekan ke depan, apabila tidak ada pemeriksaan tambahan.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 Selanjutnya






