“Ini bagian dari upaya maksimal kami. Selain itu, kami juga sudah ajukan red notice ke Interpol,” tegasnya.
Kasus Riza Chalid: Korupsi Migas dan TPPU
Nama Mohammad Riza Chalid, sosok yang dikenal publik sebagai pengusaha minyak berpengaruh, terseret dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan KKKS periode 2018–2023.
Riza Chalid, yang menjabat sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, juga dijerat kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sejak 11 Juli 2025.
Menurut catatan keimigrasian, Riza terakhir meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025, sebelum akhirnya keberadaannya tak lagi terlacak.
Jurist Tan: Mantan Stafsus Mendikbudristek, Terseret Korupsi Digitalisasi Pendidikan
Sementara itu, Jurist Tan, mantan Staf Khusus Mendikbudristek periode 2020 – 2024, dijerat dalam kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan pada Kemendikbudristek tahun 2019 – 2022.
Dia disebut ikut mengatur proyek pengadaan perangkat digital senilai miliaran rupiah yang kini tengah diusut Kejagung.
Menurut sejumlah sumber, Jurist Tan berada di Australia bersama suaminya. Namun, keberadaannya kini juga tak lagi jelas setelah paspornya resmi dicabut.
Dampak Hukum: Jalan Pulang Semakin Sempit
Dengan pencabutan paspor dan red notice yang telah diterbitkan, peluang keduanya untuk terus bersembunyi di luar negeri makin sempit.
Jika tetap bertahan tanpa dokumen resmi, deportasi menjadi konsekuensi hukum yang tak terelakkan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi penegakan hukum lintas negara Kejagung, menyusul meningkatnya tren koruptor Indonesia yang melarikan diri ke luar negeri.
