Bahkan, surat yang ditunjukkan petugas hanya mencantumkan nama “Iskandar” tanpa disertai verifikasi foto maupun data diri.
“Nama di surat itu memang sama, tapi tidak ada pengecekan identitas lebih lanjut. Setelah saya turun, baru diketahui bahwa yang dimaksud bukan saya,” tegas Iskandar.
Polisi Akui Ada Kekeliruan
Polda Sumut menjelaskan bahwa salah tangkap terjadi akibat kemiripan identitas dengan seseorang yang sedang diburu dalam kasus penipuan dan judi online. Namun, prosedur verifikasi di lapangan diduga tidak berjalan sesuai standar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sedang dicek apakah ada kelalaian dalam proses identifikasi, serta dugaan perbuatan tidak menyenangkan terhadap masyarakat,” ujar Ferry.
Penangkapan di Pesawat Dinilai Menyalahi Aturan
Iskandar juga menyinggung bahwa penangkapan di dalam pesawat tidak dibenarkan kecuali untuk kasus khusus seperti terorisme.
Dia menilai insiden ini tidak hanya merugikan dirinya, tapi juga mengganggu kenyamanan penumpang lain lantaran penerbangan delay sekitar 20 menit.
Polda Sumut Minta Maaf
Atas insiden memalukan tersebut, Polda Sumut menyampaikan permintaan maaf terbuka. Ferry menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi mendalam dan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran prosedur.
“Kami memahami adanya ketidaknyamanan dari pihak yang dirugikan. Kami pastikan penanganan internal sedang berjalan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.
Penulis : Mangara Wahyudi
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2