Topikseru.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa kedekatan antara Indonesia dan Prancis bukanlah kebetulan semata, melainkan buah dari ikatan sejarah panjang dan takdir bersama kedua bangsa.
Hal itu disampaikan Macron dalam pidato kenegaraan saat jamuan makan malam bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5) malam.
“12.000 kilometer memisahkan ibu kota kita, namun kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama,” ujar Macron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam suasana hangat dan penuh simbolik, Macron menyapa Presiden Prabowo sebagai sahabat, seraya menyampaikan kekaguman panjang para tokoh intelektual dan seniman Prancis terhadap Indonesia sejak abad ke-19.
Nama-nama seperti penyair Arthur Rimbaud, komponis Claude Debussy, dan fotografer Henri Cartier-Bresson disebut sebagai contoh hubungan historis dan kultural kedua negara.
Jembatan Budaya dan Pengakuan Prancis atas Kemerdekaan RI
Menurut Macron, relasi Indonesia-Prancis selama 75 tahun telah dibangun melalui pertukaran budaya yang kaya. Seniman, pelajar, peneliti, dan pekerja dari kedua belah pihak disebut sebagai jembatan budaya yang memperkuat persahabatan.
“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” kata Macron, mengutip peribahasa Indonesia dalam bahasa aslinya, yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.
Dia juga menyinggung pengakuan Prancis terhadap kemerdekaan Indonesia pada 1949 sebagai wujud penghormatan terhadap semangat revolusi dan kemandirian bangsa Indonesia, yang dinilainya menjadi sumber inspirasi global.
Perkuat Kerja Sama Pertahanan dan Bahasa
Dalam kesempatan itu, Macron menyampaikan bahwa kunjungannya ke Indonesia bukan sekadar seremoni, melainkan untuk memperkuat kemitraan strategis, terutama dalam bidang pertahanan, keamanan, dan kebudayaan.
Dia dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer yang didirikan oleh Presiden Prabowo – lembaga pendidikan yang kini mulai memasukkan pelajaran bahasa Prancis sebagai bagian dari kurikulum pelatihan.
Undangan untuk Hadiri Hari Bastille
Menutup pidatonya, Presiden Macron secara langsung mengundang Presiden Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Bastille pada 14 Juli mendatang di Paris.
“Bersama-sama kita akan berhasil,” kata Macron dalam bahasa Indonesia.
Kunjungan kenegaraan Macron ini menjadi penanda semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia – Prancis, sekaligus membuka babak baru dalam kerja sama strategis jangka panjang kedua negara.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara