Namun hingga kini, Iran menyangkal tuduhan bahwa program nuklirnya mengandung komponen militer.
Tidak Ada Bukti Senjata Nuklir, Klaim IAEA dan Intelijen AS
Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada 18 Juni lalu menegaskan bahwa pihaknya belum melihat bukti konkret bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.
Laporan serupa juga disampaikan oleh komunitas intelijen AS, yang dikutip oleh CNN, menyebut bahwa Iran tidak sedang berupaya membuat senjata nuklir, bertolak belakang dengan narasi Presiden Trump dan Israel.
Suara Kritik dan Dukung Iran
Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan, Craig Murray, dalam wawancaranya dengan RIA Novosti, menyebut Iran selama ini telah menunjukkan kesabaran dan kedamaian luar biasa, meski terus ditekan oleh Israel dan sekutunya.
“Iran telah menahan diri dalam menghadapi agresi militer dan sabotase yang terjadi berulang kali,” ujar Murray.
Konflik terbuka antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat telah memicu kekhawatiran internasional akan eskalasi regional, terlebih setelah Parlemen Iran menyetujui penutupan Selat Hormuz dan sejumlah negara mulai mengevaluasi ulang rute energi dan evakuasi warga negaranya dari kawasan tersebut.












