Kesalahan terebut tak cuma berasal dari pilot yang mengendalikan, tetapi juga bisa dari tim pengontrol trafik udara dan tim yang melakukan perawatan unit helikopter.
Kendati demikian, tercatat 50 persen kasus kecelakaan penerbangan berasal dari pilot.
Misalnya, memastikan pilot mengendarai helikopter dengan kondisi fisik yang prima, tidak berada dalam tekanan, sehingga bisa mengoperasikan sistem penerbangan yang rumit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesalahan Teknis
Penyebab fatal dari kecelakaan helikopter adalah masalah teknis. Pada kasus helikopter, jika terjadi kerusakan bilah rotor utama, atau pilot kehilangan kemampuan mengendalikan putaran atau pitch helikopter.
Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kendali. Masalah ini sangat sulit tertangani dan kemungkinan besar akan mengakibatkan kecelakaan.
Rotor utama bersifat sangat rentan karena kemampuan unik helikopter untuk dapat melayang dan terbang pada ketinggian yang jauh lebih rendah daripada pesawat.
Helikopter dapat mengudara di dekat lingkungan yang banyak rintangan.
Jika salah satu hambatan ini mengenai rotor utama, hal ini dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya kendali bagi pilot.
Hambatan tersebut dapat berupa pepohonan, menara radio dan telepon seluler, benturan kabel, dan bahkan gunung atau bangunan.
Selain rotor utama, ada juga rotor ekor, untuk mencegah helikopter berputar berlawanan arah dengan bilah rotor utama.
Ketika seorang pilot kehilangan kendali atas rotor ekor, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kendali helikopter sepenuhnya.
Pilot dalam pelatihan belajar untuk menangani kegagalan rotor ekor. Namun hal ini memerlukan manuver yang cukup sulit.
Kehilangan fungsi rotor ekor secara tiba-tiba dapat dengan mudah mengakibatkan kecelakaan.
Selain masalah pada rotor, kesalahan sistem atau komponen di helikopter juga bisa menyebabkan kecelakaan.
Salah satunya jika terjadi masalah pada gearbox yang berfungsi menyalurkan tenaga atau daya mesin ke bagian mesin lainnya.(*)
Sumber: CNBC
Halaman : 1 2