Sebelum masuk dunia militer, Rosita sempat berniat menjadi jurnalis di AS. Namun, lantaran terbentur syarat dia pun tak diterima bergabung dengan perusahaan media di sana.
“Mau coba cari kerja di sini (AS) mau jadi wartawan juga ‘pura-puranya’ karena saya suka banget jadi wartawan. Itu pekerjaan yang paling saya suka. Mereka selalu bertanya, ‘sudah pernah jadi wartawan di Amerika?’ Ya belum karena (saat itu) baru sampai sini (AS),” tutur Rosita.
Setiap melamar pekerjaan, Rosita selalu terganjal karena belum pernah bekerja di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Walhasil, dia memutuskan bekerja di restoran cepat saji, Burger King.
“Saya jadi kasir di Burger King itu selama tiga bulan dengan gaji satu jam 6 dolar 25 sen (US$). Di Burger King kalau sedang tidak ada pelanggan, kita harus bersih-bersih meja. Harus bersih-bersih WC. Jadi harus bersihin meja dan bereskan kursi. Kalau rest room-nya kotor, kita harus bersihin,” kenang Rosita.
“Pertama kali bersih-bersih rest room, saya menangis. Saya telepon mamah, saya bilang sama ibu saya di Jakarta ‘Enggak kebayang saya ke Amerika harus bersihin WC. Tapi itulah hidup ya,” imbuhnya.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya