Perbedaan-perbedaan ini tidak hanya memengaruhi cara Sybil berinteraksi dengan dunia luar, tetapi juga ingatan dan cara berpikirnya. Setiap kepribadian muncul pada waktu yang berbeda, tergantung pada situasi emosional dan stres yang dialami Sybil.
Gangguan yang dialami Sybil diyakini disebabkan oleh trauma berat yang ia alami selama masa kecilnya. Ibunya diduga melakukan pelecehan emosional, fisik, dan seksual terhadap Sybil dalam bentuk penyiksaan yang sangat ekstrem. Trauma ini membuat pikiran Sybil terpecah sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi dirinya dari rasa sakit yang luar biasa.
Sybil menjalani terapi intensif dengan psikiater bernama Dr. Cornelia B. Wilbur, yang memainkan peran penting dalam mendiagnosis dan membantu mengintegrasikan kepribadian-kepribadian yang terpecah.
Dr. Wilbur menggunakan pendekatan psikoterapi jangka panjang untuk menggali trauma masa lalu Sybil dan mencoba mengembalikan identitasnya ke dalam satu kepribadian yang utuh. Terapi ini berlangsung selama bertahun-tahun dan mencakup berbagai teknik, termasuk hipnoterapi, yang digunakan untuk membawa Sybil ke dalam keadaan disosiasi dan membantu mengingat kembali trauma yang telah ditekan oleh dirinya.
Meskipun kasus Sybil menjadi titik penting dalam pemahaman GKG, kasus ini juga tidak lepas dari kontroversi. Beberapa kritikus dan profesional medis kemudian mempertanyakan keaslian diagnosis Sybil dan menyebutnya sebagai hasil sugesti dari Dr. Wilbur. Ada dugaan bahwa beberapa kepribadian Sybil muncul sebagai respons terhadap pertanyaan yang sugestif selama sesi terapi.
Namun demikian, terlepas dari kontroversi ini, kisah Sybil tetap menjadi simbol penting dalam penelitian dan pemahaman tentang Gangguan Kepribadian Ganda. Kasus ini membuka jalan bagi lebih banyak penelitian tentang trauma dan disosiasi, serta membantu meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi mental yang jarang dipahami pada saat itu.
Kasus Sybil tidak hanya berdampak pada dunia medis, tetapi juga memengaruhi budaya populer. Buku dan film “Sybil” memperkenalkan konsep GKG kepada audiens yang lebih luas dan memengaruhi banyak film, buku, dan karya seni yang membahas tema disosiasi dan trauma. Hingga saat ini, Sybil tetap menjadi referensi dalam diskusi tentang gangguan identitas disosiatif, meskipun kasusnya masih terus menjadi subjek perdebatan di kalangan ilmuwan.
Kasus Sybil menyoroti betapa kompleks dan misteriusnya pikiran manusia dalam menghadapi trauma, serta pentingnya pemahaman dan perawatan yang hati-hati dalam menangani gangguan mental seperti GKG.
Pengobatan untuk Gangguan Kepribadian Ganda
Pengobatan untuk GKG bertujuan mengintegrasikan kembali kepribadian-kepribadian yang berbeda agar penderita bisa menghadapi trauma masa lalunya. Psikoterapi, khususnya yang berfokus pada trauma, seperti Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR), adalah metode yang sering digunakan. Selain itu, obat-obatan juga dapat diresepkan untuk menangani gejala lain seperti kecemasan dan depresi.
Pandangan Budaya dan Agama Terhadap GKG
Fenomena GKG sering kali menjadi perhatian dalam berbagai agama dan budaya. Di beberapa tempat, GKG dianggap sebagai fenomena spiritual, sedangkan di tempat lain, gangguan ini dianggap tabu. Namun, yang penting untuk diingat adalah bahwa GKG merupakan kondisi medis yang membutuhkan penanganan profesional.
Gangguan Kepribadian Ganda adalah kondisi serius yang bisa sangat memengaruhi kehidupan seseorang. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Penanganan yang tepat bisa membantu individu untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Pandangan Budaya dan Agama terhadap GKG
Dalam berbagai budaya dan agama, GKG sering kali dipandang secara berbeda. Di beberapa tempat, GKG dianggap sebagai fenomena spiritual, di mana kepribadian yang berbeda dianggap sebagai makhluk halus atau entitas lain yang menguasai tubuh. Namun, di tempat lain, GKG masih dianggap sebagai tabu atau kondisi yang memalukan.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa GKG adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan profesional, bukan fenomena mistis.
Sumber:
1. KlikDokter
2. Alodokter
3. Siloam Hospitals






