“Kalau lebih dari 10, sistem otomatis tutup. Jadi kalau ada yang bisa lebih, kemungkinan pengajuan dilakukan dengan nama yayasan lain,” ujarnya.
Program MBG Butuh Percepatan, Ruang Dibuka untuk Pihak yang Mampu
Nanik menjelaskan bahwa sejak tahap awal, pemerintah berharap program MBG banyak diikuti yayasan pendidikan dan sosial.
Namun tingginya kebutuhan di lapangan membuat pemerintah memberikan ruang kepada pihak-pihak yang memiliki kemampuan untuk membangun dapur secara cepat.
“Awalnya memang ingin yayasan pendidikan dan sosial. Tapi karena kebutuhan besar dan anak-anak belum dapat MBG, maka partisipasi dibuka lebih luas agar SPPG bisa cepat terbentuk,” katanya.
Isu Monopoli di Sulsel Jadi Sorotan
Sebelumnya, publik menyoroti dugaan monopoli pendirian SPPG di Sulawesi Selatan yang diduga dikuasai oleh Yasika Aulia Ramdhani.
Dia disebut memiliki 41 dapur MBG yang tersebar di empat daerah berbeda, memicu kritik dari berbagai pihak atas potensi penyalahgunaan wewenang.
Selain monopoli, dugaan campur tangan politik dalam proses mendapatkan izin MBG menyeruak ke publik. Banyak pihak menyorot bahwa pengelola SPPG berasal dari partai politik dan pejabat negara atau setidaknya memiliki relasi kuasa.










