Kelima kapal tersebut membawa bahan kontak (logistik), pasokan makanan, obat-obatan, tenaga medis, serta berbagai perlengkapan operasional untuk mendukung penanganan darurat.
Bawa Lima Helikopter untuk Droping Bantuan
Laksamana Ali mengungkapkan bahwa kapal-kapal tersebut juga mengangkut lima helikopter, yang akan digunakan untuk menjangkau wilayah yang terisolasi akibat bencana.
“Mereka akan membantu mengirimkan logistik ke daerah yang aksesnya terputus, baik karena longsor maupun banjir,” ungkapnya.
Zeni Marinir Dikerahkan untuk Perbaikan Infrastruktur
Selain bantuan medis dan logistik, TNI AL juga mengirim personel Zeni Marinir yang bertugas membantu rehabilitasi infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan, hingga fasilitas umum lain yang rusak akibat bencana.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan akses vital bagi masyarakat terdampak.
Fokus pada Kapal Rumah Sakit
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan bahwa pengerahan utama diarahkan pada Kapal Rumah Sakit (KRS), yakni:
- KRI dr Soeharso-990
- KRI dr Rajiman Wedyodiningrat-992
Kedua kapal ini mengangkut tenaga medis serta fasilitas kesehatan yang dirancang untuk penanganan gawat darurat skala besar.
Detail personel dan fasilitas:
KRI dr Soeharso-990
- 9 personel kesehatan organik KRI
- 80 personel Batalyon Kesehatan Marinir (Yonkes)
- Membawa satu paket lengkap Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap)
– tenda medis
– velbed
– ambulans
KRI dr Rajiman Wedyodiningrat-992
- 11 personel medis
- Peralatan kesehatan tambahan
- Ambulans dan tabung oksigen dalam jumlah besar
Kedua kapal rumah sakit tersebut siap melakukan layanan medis, operasi, evakuasi, hingga perawatan lanjutan.
Logistik Koordinasi Kodaeral I, II, dan III
Seluruh proses pemuatan logistik, yang mencakup makanan, minuman, pakaian, obat-obatan hingga tabung oksigen, dikendalikan oleh Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) I, II, dan III.
Koordinasi terpadu dilakukan agar bantuan dapat segera didistribusikan ke titik-titik paling terdampak di Sumatera bagian utara.












