Usman Hamid juga mendorong Komisi III DPR RI mengevaluasi kinerja kepolisian secara menyeluruh. Evaluasi ini penting untuk menjaga hak asasi manusia secara menyeluruh.
Amnesty International Indonesia mencatat bahwa sejak Januari 2019 hingga September 2024 terdapat sedikitnya 255 kasus intimidasi dan serangan fisik atas setidaknya 482 pembela HAM. Mereka terdiri dari aktivis, masyarakat adat, petani, akademisi, dan jurnalis.
Polisi Bekuk Pelaku
Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu pada Minggu (29/9) mengatakan bahwa Polri telah membekuk beberapa orang pelaku pembubaran paksa diskusi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy mengatakan lima orang pelaku pembubaran paksa diskusi FTA itu telah polisi amankan.
“Kelima orang yang kami tangkap adalah FEK, GW, JJ, LW dan MDM,” kata Brigjen Pol Djati Wiyoto, Minggu.
Brigjen Pol Djati mengatakan pria berinisial FEK berperan sebagai koordinator aksi pembubaran paksa.
Sedangkan GW dan dua pelaku lain, masuk ke dalam ruangan seminar melakukan perusakan baliho dan membubarkan diskusi.
Namun, tahukah topikers kasus pembubaran paksa dan intimidasi terhadapa ruang sipil lain juga juga terjadi.
Berikut peristiwa serupa yang juga terjadi di Indonesia:
Aksi Damai Global Climate Strike
Pembubaran dan tindakan intimidasi oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dialami oleh massa aksi damai Global Climate Strike atau Jeda Iklim Global, pada Jumat 27 September 2024.
Aksi yang merupakan gerakan non-partisan dan kelompok orang muda ini mengangkat permasalahan perubahan iklim.
Koalisi Global Climate Strike awalnya menggelar aksi damai di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Namun, pada pukul 13.30 WIB sekelompok orang merampas alat-alat peraga aksi.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya