Mengenai kemungkinan ada saksi lain, mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat itu menegaskan bahwa keputusan itu berdasarkan kebutuhan penyidik.
“Penyidik akan terus melihat apakah memang masih perlu penambahan saksi atau penambahan keterangan. Kalau memang masih harus butuh pendalaman terkait dengan keterangan-keterangan dari pihak terkait, itu akan kami lakukan,” ujarnya.
Soal kemungkinan adanya tersangka baru atau tidak, Harli kembali menegaskan bahwa hal itu kembali kepada penyidik dan penentuan tersangka baru nantinya akan berdasar pada alat bukti.
Tom Lembong Tersangka
Penyidik Kejaksaan Agung RI menetapkan Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula periode 2015–2023 di Kementerian Perdagangan.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Abdul Qohar pada Selasa (29/10) malam menjelaskan keterlibatan mantan Mendag RI dalam kasus tersebut bermula ketika pada tahun 2015.
Dalam rapat koordinasi antarkementerian yang menyimpulkan bahwa Indonesia mengalami surplus gula, sehingga tidak perlu impor gula.
Namun, pada tahun yang sama, Tom Lembong selaku Mendag pada saat itu memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah kepada PT AP.
“Saudara TTL memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT AP yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih,” ucapnya.












