TOPIKSERU.COM – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyoroti beroperasinya pukat trawl di perairan pantai barat Sumatera Utara (Sumut) khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga.
Susi yang telah lama bergelut di usaha sektor laut ini mengatakan bertemu dengan seorang pengusaha etnis Tiongkok asal Kota Sibolga di Singapura.
Sang pengusaha tersebut mengeluh kepada Susi terkait usahanya yang terancam bangkrut lantaran terdampak pukat trawl atau pukat harimau yang bebas beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemarin saya di Singapura, ada orang Sibolga Chinese, ia bilang ibu saya sekarang bangkrut, kapal saya mau jual, ikan sudah tidak ada lagi, karena pukat harimau merajalela,” kata Susi Pudjiastuti.
Hal ini disampaikan Susi saat berbincang dengan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang diunggah di akun pribadi Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (1/2).
Pemilik maskapai Susi Air ini lalu mengatakan marknya pukat harimau (trawl) di perairan Kota Sibolga lantaran diduga ada pembiaran dari pejabat di daerah tersebut.
Bahkan, kata Susi, temannya tersebut mengaku bahwa diduga para pengusaha pukat trawl menyogok pejabat untuk tetap beroperasi.
“Sekarang kami miskin, pejabat yang kaya. Karena orang-orang sogok pejabat supaya pukat-pukat lancar,” ujar Susi Pudjiastuti.
Sebelum menceritakan kondisi perairan pantai barat Sumatera Utara (Sumut), Susi awalnya berbincang soal masih terjadinya pencurian benur di laut Pangandaran, jawa Barat.
Awal perbincangan dalam akun tersebut mengungkapkan adanya pencurian benur di laut Pangandaran, Jawa Barat.
Dia mengungkapkan bahwa banyak pelaku pencurian benur merupakan pendatang.
“Yang ngambil banyak pendatang, Anak-anak muda. Kalau Nelayan disini tidak mungkin,” ujarnya.
Kedatangan Dedi Mulyadi di kediaman, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta agar mau menjadi penasihatnya di bidang Kelautan.
Namun Susi Pudjiastuti tidak langsung menerima permintaannya, Ia berharap Dedi Mulyadi mau menjaga Kelestarian Laut.
“Laut itu harus dijaga dari sampah dan alat-alat tidak benar,” jelas Susi.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Muchlis