Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Gawat! BBM Eceran Rp 45 Ribu Per Liter dan Warga Medan Antre 2 Jam Lebih

×

Gawat! BBM Eceran Rp 45 Ribu Per Liter dan Warga Medan Antre 2 Jam Lebih

Sebarkan artikel ini
BBM Langka di Medan
beberapa SPBU seperti di Jalan Prof HM Yamin, Jalan Letda Sudjono, Jalan Besar Tembung, Jalan Yaqub Lubis Bandar Khalifah dan Jalan Perhubungan Lau Dendang. Kendaraan mengular hingga ke jalan raya.

Kekosongan serupa terjadi di SPBU Jalan Simpang Selayang, SPBU Jalan Sisingamangaraja, SPBU Jalan Medan Tembung, dan SPBU Medan Perjuangan. Kondisi itu membuat sebagian warga beralih ke penjual eceran meski harus membayar lebih mahal.

“Di kawasan Medan Perjuangan, Medan Tembung semua SPBU kosong BBM. Beli bensin eceran antre nya udah kayak antre bansos. Harganya juga naik jadi Rp15 ribu per liter,” ungkap Yudi warga Kota Medan.

Sementara itu, SPBU yang masih menjual pertalite dan Pertamax menjadi titik penumpukan kendaraan. Antrean panjang terlihat di SPBU Jalan Ringroad, SPBU Jalan Adam Malik, SPBU Jalan Polonia dan SPBU Jalan KL Yos Sudarso.

“Panjang kali antreannya sampai ke badan jalan. Itupun nggak tahu juga kendaraan yang antre itu masih kedapatan BBM atau nggak. Udah banjir di mana mana, nyari bensin pun susah kali. Kalau begini, mending di rumah ajalah dulu,” ungkap Rezki.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan kekosongan BBM terjadi karena dua kapal pengangkut pertalite dan biosolar tertahan di perairan Belawan sejak 23 November 2025 akibat cuaca buruk.

“Namun membaiknya kondisi cuaca mulai memberikan dampak positif bagi proses pemulihan. Gelombang laut yang sebelumnya tinggi kini telah mereda sehingga kapal pengangkut BBM dapat bersandar di Fuel Terminal Medan Group. Sejak hari ini, proses recovery dan normalisasi penyaluran BBM kembali dilakukan ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap,” ungkapnya.

Selain terhambatnya pasokan laut, jalur distribusi darat ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir dan longsor juga mengalami gangguan. Berdasarkan laporan operasional hingga 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 406 SPBU di Sumut terdampak bencana.

“Stok BBM di lembaga penyalur tercatat 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil. Pada penyaluran LPG, 15 agen dan 5 SPBE juga terdampak, terutama karena kerusakan akses jalur logistik di beberapa titik, termasuk rute Pangkalan Susu – Brandan,” ucapnya.

Pertamina terus memperkuat langkah penanganan darurat untuk menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah Sumatera Utara, yang hingga saat ini masih berada dalam kondisi bencana akibat hujan ekstrem, angin kencang, dan tanah longsor di sejumlah daerah.

“Kami memastikan suplai terus bergerak dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan,” sebutnya.

Untuk LPG, tantangan utama masih berada pada akses darat menuju wilayah Pangkalan Susu yang mengalami kerusakan. Sebagai langkah mitigasi, Pertamina melakukan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari IT Dumai untuk mendukung suplai LPG ke sejumlah SPPBE yang aksesnya terhambat.

“Hingga hari ini, beberapa SPPBE tercatat masih dapat menyalurkan LPG ke Agen, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terlayani. Pertamina menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa langkah-langkah percepatan dilakukan melalui penambahan mobil tangki dari Dumai, pemanfaatan skid tank, penggunaan AE Suplai, serta penugasan awak mobil tangki dari luar region untuk mempercepat recovery distribusi.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Sumbagut Sukses Jamin Distribusi Energi di Sumut

“Pertamina juga menyiapkan perangkat pendukung seperti Starlink dan genset pada titik operasional tertentu guna menjaga kelancaran koordinasi di lapangan. Tim kami bergerak menyesuaikan pola suplai, melakukan alih suplai antar terminal, dan mengoptimalkan armada untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi,” ujar Fahrougi.

Kelangkaan BBM Terkendala Pendistribusian, Rico Waas Imbau Warga Medan Tidak Panik Karena Stok BBM Cukup

Menyikapi permasalahan kelangkaan BBM yang terjadi ditengah bencana banjir, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menghimbau kepada seluruh warga kota Medan agar tidak panik. Sebab berdasarkan informasi PT Pertamina stok BBM di Kota Medan aman, namun terkendala pendistribusian akibat cuaca buruk di Pelabuhan Belawan dan kondisi banjir.

Hal ini disampaikan Rico Waas usai menggelar pertemuan dengan pihak PT Pertamina dan PT PLN di rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman.

“Kami menghimbau masyarakat kota Medan untuk tidak panik. Karena rekan-rekan Pertamina menyatakan stok BBM cukup”, Kata Rico Waas didampingi Sekda, Wiriya Alrahman dan Asisten Ekbang, Citra Effendi Capah serta Kadis Kominfo, Arrahmaan Pane.

Menurut Rico Waas, kelangkaan BBM yang terjadi saat ini di Kota Medan dikarenakan pendistribusian ke SPBU terkendala akibat cuaca buruk yang terjadi di pelabuhan Belawan sehingga kapal yang sudah bersandar tidak bisa bongkar muat BBM. Selain itu faktor banjir juga menjadi kendala dalam pendistribusian BBM.

“Kami juga minta masyarakat bersabar dan tidak panic buying, agar BBM yang didistribusikan ke SPBU oleh Pertamina dapat disalurkan secara merata”, jelas Rico Waas.

Terkait pemadaman listrik, Rico Waas, menyampaikan berdasarkan informasi yang didapat dari PT PLN, pemadaman listrik yang terjadi dikarenakan terdapat 5 Gardu induk yang terendam banjir.

“PLN melaporkan bahwa lima gardu induk tergenang banjir, menyebabkan pemadaman di sejumlah wilayah Kota Medan terutama di Medan Utara. Namun seiring surutnya air, proses pemulihan sedang berlangsung dan listrik akan menyala secara bertahap. Akan tetapi bagi wilayah yang masih terendam banjir pemadaman listrik masih terjadi guna mencegah hal yang tidak diinginkan”, Jelas Rico Waas.

Diakui Rico Waas, rekan-rekan PT Pertamina dan PT PLN juga berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan memperbaiki Persoalan pemadaman listrik dan penyaluran BBM ke SPBU.

Sementara itu Tito Riyanto, Sales Manajer Retail Medan PT Pertamina, menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang buruk dan akses jalan yang banjir menjadi penyebab terkendalanya distribusi BBM ke SPBU.

“Kami mengharapkan masyarakat tidak panik dan membeli BBM secukupnya saja sesuai kebutuhan. Karena kami pastikan dalam 2-3 hari kedepan suplai BBM ke SPBU aman”, jelasnya.

Menurut Tito, untuk saat ini stok BBM di depot internal di rata-ratakan bisa cukup 10 sampai 11 hari kedepan, jadi tidak ada kekhwatiran stok BBM di depot. Hanya saja persoalan pendistribusian dan masyarakat yang membeli BBM melebihi kebutuhan normal menjadi PR kami.

“Karena stok BBM aman, jika pendistribusian normal kembali, kami jamin tidak ada kelangkaan BBM lagi”, ujarnya.