Multikulturalisme sebagai Fondasi Kehidupan Berbangsa

Selasa, 25 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Multikulturalisme. Foto: Getty Images

Ilustrasi Multikulturalisme. Foto: Getty Images

Multikulturalisme bukanlah sesuatu hal yang harus ditakuti ataupun dihindari. Keberagaman adalah realitas jika dikelola dengan baik justru menjadi kekuatan besar bagi suatu bangsa.

Oleh: Dinda Auliya & Maysa Fitria Ningsih

Keberagaman merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Di berbagai belahan dunia, masyarakat hidup berdampingan dengan latar belakang budaya, agama, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda-beda. Multikulturalisme menjadi sebuah konsep yang menggambarkan keberagaman ini, sekaligus menuntut bagaimana masyarakat dapat hidup dalam harmoni di tengah perbedaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, dalam praktiknya, multikulturalisme tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai tantangan yang dihadapi, tetapi di sisi lain, keberagaman juga menawarkan peluang besar jika dikelola dengan baik.

Salah satu tantangan yang besar dalam masyarakat multikultural adalah masih kuatnya prasangka serta stereotip diantara mereka. Banyak orang yang memiliki pandangan sempit terhadap kelompok lain yang menganggap budaya atau keyakinannya lebih unggul dibandingkan dengan yang lain.

Baca Juga  China Peringatkan AS Tak Terlibat Perang Iran-Israel: Serukan Gencatan Senjata dan Evakuasi Warga

Permasalahan sering kali menjadi pemicu diskriminasi serta ketidakadilan sosial. Prasangka ini bahkan berkembang menjadi konflik terbuka yang merusak persatuan dalam suatu negara termasuk Indonesia. Selain itu, politik identitas sering kali dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu, memperkuat pertikaian di tengah-tengah masyarakat.

Selain prasangka dan stereotip, tantangan lain dalam multikulturalisme juga terdapat adanya kesenjangan sosial dan ekonomi antar kelompok masyarakat. Tidak semua komunitas mempunyai akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan. Ketika satu kelompok lebih diuntungkan dibandingkan yang lain, maka hal ini dapat menimbulkan rasa kecemburuan sosial serta memperburuk ikatan antar kelompok.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kerja Sama Operasi (KSO): Instrumen Bisnis yang Perlu Dikawal
Desaku Simbolon Purba
Klausula Negative Pledge dalam Istilah Perbankan: Analisis Yuridis dan Implikasi Strategis Bagi Perbankan dan Dunia Usaha
Politik Hukum dan Rasa Keadilan: Membedah Putusan Kasus Tom Lembong dalam Perspektif UU Tindak Pidana Korupsi
Inflasi, Debitur Cidera Janji, dan Ledakan Kredit Macet di Kota Medan
Dasco dan Rocky Halal bi Halal Sayur Lodeh
Multikulturalisme: Antara Identitas Lokal dan Globalisasi
Deddy Corbuzier dan Narasi ‘Pengganggu Ilegal’: Mengapa Kolom Komentar Dimatikan?
Tulisan pada kolom Opini tidak mewakili pandangan Redaksi Topikseru.com

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 20:44

Kerja Sama Operasi (KSO): Instrumen Bisnis yang Perlu Dikawal

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:12

Desaku Simbolon Purba

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:01

Klausula Negative Pledge dalam Istilah Perbankan: Analisis Yuridis dan Implikasi Strategis Bagi Perbankan dan Dunia Usaha

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:30

Politik Hukum dan Rasa Keadilan: Membedah Putusan Kasus Tom Lembong dalam Perspektif UU Tindak Pidana Korupsi

Senin, 14 Juli 2025 - 19:19

Inflasi, Debitur Cidera Janji, dan Ledakan Kredit Macet di Kota Medan

Berita Terbaru