“Saya katakan kita pleno lah karena saya tak bisa ambil keputusan sendiri,” ucapnya.
Setelah mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian, Adi dan 2 komisioner lainnya berhasil diamankan ke dalam Kantor KPU Labura. Adi mengungkapkan, dirinya tertahan tak bisa keluar selama 4 jam.
“Sampai azan subuh kita nggak bisa turun. Sekitar pukul 4 subuh, Polres Labuhanbatu masuk dan melakukan mediasi, massa disitu masih bertahan. Salah satu koordinator aksi mengatakan kalau tidak dimediasi dan ada kesepakatan akan tetap bertahan sampai nanti penetapan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah dilakukan mediasi, Adi mengatakan ada beberapa hal yang disepakati. Setelah itu, KPU Labura membuat berita acara.
“Hasil mediasi terkait dengan kunjungan ke tim gabungan partai, untuk meng kroscek surat yang diterbitkan oleh PDIP. Besoknya kawan-kawan KPU dipecah dan melakukan itu,” jelasnya.
Tak Lapor Polisi
Selama tertahan, Adi mengatakan jika ia dan 2 komisioner lainnya tidak mendapat tindakan kekerasan dari massa. Hanya saja, ia dan koleganya mendapat dorongan saat berada di tengah-tengah massa.
Ia menambahkan, peristiwa itu tidak akan dilaporkannya kepada pihak berwajib. Adi mengatakan, jika KPU Labura hanya fokus menjalankan tahapan-tahapan Pilkada serentak 2024
” Nggak ada rencana lapor ke polisi karena kita fokus ke pekerjaan karena padat tahapannya, kita khawatir kalau ambil langkah itu bisa tertinggal tugas pokok kita,” ujarnya.
“Sebagai lembaga kita sudah berkoordinasi dengan polres untuk penambahan pengamanan dan lainnya dalam hal pencegahan,” tutupnya.
Editor: Damai Mendrofa
Halaman : 1 2