TOPIKSERU.COM, LABURA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Labuhanbatu Utara, Adi Susanto, beserta 2 komisioner lainnya sempat mengalami penahanan oleh massa Pendukung Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Hendri Yanto Sitorus-Samsul Tanjung.
Saat dikonfirmasi Topikseru.com Jumat (20/9), Adi Susanto membenarkan peristiwa tersebut. dijelaskan, insiden itu terjadi Selasa (17/9) sekitar pukul 16:00 WIB. Bersamaan, saat KPU Labura menerima berkas pendaftaran Bapaslon Ahmad Rizal-Darno usungan PDI Perjuangan.
“Setelah kita terima, kita lakukan pemeriksaan. Setelah itu kita melakukan pleno untuk mengambil kesimpulan apakah yang diantar itu memenuhi syarat atau tidak, karena pleno juga alot, jadi selesai pukul 22.00 WIB,” kata Adi menjawab topikseru.com, Jumat (20/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat pelaksanaan pleno, Adi mengakui jika dirinya beberapa kali keluar dan melihat banyak massa pendukung Bapaslon Hendri Yanto Sitorus-Samsul Tanjung, sudah berkumpul di depan Kantor KPU Labura.
“Sudah ramai orang berkumpul, pada pukul 21.00 kita juga mendengar ada banyak yang berorasi. Disitu kita tetap pleno di lantai atas, sampai selesai pukul 22;00,” ujarnya.
Massa Kian Ramai
Setelah pleno, kata Adi, KPU Labura memproses administrasi dan menyerahkan tanda terima ke Bapaslon Ahmad Rizal-Darno. Saat itu, dia mengaku massa semakin ramai.
“Setelah itu kita memberikan keterangan kepada teman-teman media. Disitu ada orang-orang diluar wartawan yang ikut bertanya. Tapi kita tetap menjelaskan sesuai dengan landasan hukum dari apa yang menjadi pertanyaan,” sebutnya.
Setelah dirasa cukup menjelaskan, Adi beserta komisioner KPU Labura berencana untuk keluar dari Kantor KPU untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Karena sudah dini hari, saya mau pulang dan bersiap-siap untuk mendampingi Bapaslon menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUP Adam Malik Medan besoknya. Kemudian kawan-kawan yang lain melakukan verifikasi terhadap berkas yang dikasih ke KPU,” jelasnya.
Dikepung Massa
Namun, saat hendak pulang, disitulah Adi dan 2 komisioner lainnya diduga menjadi korban persekusi oleh pendukung Bapaslon Hendri Yanto Sitorus-Samsul Tanjung.
“Kita dihalangi nggak bisa keluar. Kalau dibilang ya dikepung ya memang semua sudut jalan dipenuhi massa, di video beredar itu sangat jelas kita di dalam kerumunan,” ucapnya.
Adi mengungkapkan, massa yang berkumpul meminta KPU Labura untuk menunjukkan satu dokumen SKCK. Namun, Adi menolaknya lantaran dirinya tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
Halaman : 1 2 Selanjutnya