Anas Urbaningrum: Terjadi Kejumbuhan Aktor Politik dan Ekonomi yang akan Melahirkan Oligarki

Senin, 14 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum. Foto: Antara

Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum. Foto: Antara

TOPIKSERU.COM, SURABAYA – Politikus Anas Urbaningrum menilai telah terjadi kejumbuhan atau overlap antara aktor politik dan ekonomi dalam kehidupan partai politik.

Anas menyampaikan hal itu dalam diskusi yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISI) Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (14/10).

“Ada realitas lain bahwa aktor-aktor politik makin jumbuh dengan aktor-aktor ekonomi. Tanpa riset pun dengan kacamata terbuka, komposisi anggota DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota mengalami kejumbuhan,” kata Anas Urbaningrum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam diskusi Anas menyebut gejala kejumbuhan atau overlap antara kamar politik dan kamar ekonomi ini menjadi akar tumbuhnya kekuatan oligarki.

Baca Juga  Respons Putusan MK, PDIP Serukan Partai Politik Rebut Kembali Kedaulatannya

“Dulu, pada era Orba oleh Pak Harto kamarnya dipisah. Pak Harto bisa mengontrol, sekarang ketika tidak ada kuasa tunggal maka partai-partai kecenderungannya berfungsi sebagai event organizer kepentingan ekonomi,” ujar Anas.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan ketika partai menjadi event organizer ekonomi, maka cita-cita yang dirumuskan oleh reformasi 1999 makin menjauh.

Menurutnya, sistem ownership atau kepemilikan partai semakin jauh dari kata modern. Berbeda dengan perusahaan yang semakin modern karena kepemilikan saham oleh publik.

Editor : Muchlis

Sumber Berita : Antara

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR Jawab Tuntutan 17+8 dengan Enam Keputusan, Mulai dari Hapus Tunjangan hingga Moratorium Kunker
Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema
Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan
DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset
Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?
Astrid Kuya Ikhlas Rumah Dijarah Massa, “Semoga Barang-Barang Itu Bermanfaat”
NasDem Minta Gaji dan Fasilitas Sahroni dan Nafa Urbach Disetop
Soroti Penangkapan Direktur Lokataru, Benny K Harman Komisi III: Polisi Harus Bedakan Ajakan Demonstrasi dan Anarkis

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 07:01

DPR Jawab Tuntutan 17+8 dengan Enam Keputusan, Mulai dari Hapus Tunjangan hingga Moratorium Kunker

Sabtu, 6 September 2025 - 00:29

Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema

Kamis, 4 September 2025 - 11:10

Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan

Kamis, 4 September 2025 - 08:01

DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset

Kamis, 4 September 2025 - 06:01

Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?

Berita Terbaru