“Ada satu proses dalam Pilkada ini yang disebut debat publik, yang tujuannya untuk menyampaikan program-program ke depan, buka ke belakang. Program ke depan itu lah yang menjadi perdebatan secara ilmiah, bukan seperti berdebat menonton bola,” kata Edy.
Kericuhan Pendukung
Ketegangan antara pendukung Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan pendukung Bobby Nasution terjadi usai debat publik di Kota Medan, Rabu (6/11) malam. Kericuhan ini terjadi di luar hotel lokasi debat.
Berdasarkan video siaran langsung Kompas TV, kisruh terjadi saat Edy Rahmayadi terlihat keluar dan berjalan bersama pendukungnya dari hotel di Jalan Pengadilan Medan. Para pendukung terus meneriakkan yel-yel mengiringi Edy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, di sekitar lokasi ada sejumlah pendukung calon nomor 1 Bobby Nasution yang juga meneriakkan yel-yel.
Suasana yang memanas kemudian menyulut para pendukung saling dorong hingga terjadi saling lempar botol. Edy Rahmayadi selanjutnya langsung diamankan oleh pendukung dan petugas keamanan ke lokasi yang lebih aman.
Kekisruhan mereda saat polisi merangsek masuk ke tengah-tengah kedua kubu pendukung.
Edy Rahmayadi Terkena Lemparan
Edy Rahmayadi mengaku menjadi sasaran pelemparan botol minuman dari arah kerumunan pendukung Bobby Nasution usai debat publik KPU Sumut kedua di salah satu hotel di Kota Medan.
“Saya terkena (lemparan) botol. Tetapi ya sudah lah, saya anggap itu hal yang perlu kita perbaiki bersama,” kata Edy menjawab wartawan terkait insiden tersebut.
Dia mengajak semua pihak untuk senantiasa menjaga suasana demokrasi yang damai di Sumatera Utara.
Calon petahana ini menyebut jangan sampai demokrasi menjadi kebablasan dan menghilangkan suasana kondusif.
“Demokrasi kita harus diperbaiki. Ini sudah berlebihan dan sudah tidak pada tempatnya,” pungkasnya.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2