Analis Pasar: Rupiah Spot Berpotensi Menguat Secara Teknikal

Jumat, 17 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rupiah kemungkinan akan bergerak mendatar karena pasar menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS. Jika The Fed kembali menegaskan sikap dovish, rupiah berpotensi menguat secara teknikal

Rupiah kemungkinan akan bergerak mendatar karena pasar menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS. Jika The Fed kembali menegaskan sikap dovish, rupiah berpotensi menguat secara teknikal

Topikseru.com – Pada perdagangan Kamis (16/10) rupiah spot melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar yang menantikan serangkaian pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) malam ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup di level Rp 16.581 per dolar AS, melemah 0,03% dari posisi sebelumnya di Rp 16.576 per dolar AS.

Hal senada, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 16.580 per dolar AS, melemah 0,02% dari posisi Rabu (15/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ibrahim Assuaibi dari PT Laba Forexindo Berjangka selaku pengamat ekonomi dan mata uang, pelemahan rupiah kali ini sejalan dengan pergerakan indeks dolar AS yang kembali menguat di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober dan Desember mendatang.

Baca Juga  Rupiah Spot Melemah Tipis 0,03% Dibuka di Level Rp16.424 Per Dolar AS Pagi Ini

“Beige Book The Fed menunjukkan aktivitas ekonomi AS hanya sedikit berubah dengan permintaan yang melambat dan tekanan biaya yang masih ada. Namun, laporan itu juga mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja, yang memperkuat peluang pemangkasan suku bunga,” ujar Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, ketegangan perdagangan antara AS dan China juga menjadi faktor yang menahan penguatan rupiah.

“Washington kembali mengancam tarif baru terhadap produk buatan Tiongkok, sementara Beijing memperluas kontrol ekspor bahan tanah jarang. Risiko ketegangan ini menekan aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang,” katanya.

Selain itu, penutupan sebagian lembaga pemerintah AS yang kini memasuki minggu ketiga menambah ketidakpastian pasar. Kondisi ini mendorong sebagian investor menahan diri dan beralih ke aset aman, seperti dolar AS dan obligasi Treasury.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270
Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 
IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini
Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini
Harga Bitcoin (BTC) Naik 0,79% Bertengger di Level $109,526 Atau Setara Dengan Rp1.824.001.800 Per Koin
Harga Emas Antam Melonjak Rp72.000 Dibanderol Rp2.487.000 Per Gram di Perdagangan Selasa (21/10/2025)
IHSG Tampil Perkasa Menguat 86,615 Poin di Awal Perdagangan Selasa (21/10/2025)

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:10

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:00

Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:38

Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:57

IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:45

Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini

Berita Terbaru