“Kami akan kawal sampai PT TPL benar-benar ditutup,” katanya.
Pemprov Janji Bekukan Operasional TPL di Wilayah Konflik
Sekber Gokesu menyebut bahwa Gubernur Bobby Nasution memberikan sinyal positif terkait penghentian operasi PT TPL di area yang terjadi sengketa dengan warga.
“Ada pengakuan dari Dinas Kehutanan bahwa terdapat tumpang tindih lahan antara TPL dan masyarakat. Karena itu, Gubernur menyatakan siap membekukan kegiatan sementara TPL di wilayah konflik,” kata Umum Horas Bangsa Batak (HBB), Lamsiang Sitompul.
Masyarakat Diminta Kelola Lahan Sendiri Selama Proses Penutupan
Ketua Umum Sekber Gokesu, Pastor Walden Sitanggang, menekankan bahwa pemenuhan hak masyarakat merupakan bagian penting dari proses penutupan.
Dia meminta agar PT TPL tidak lagi melakukan aktivitas penanaman di lahan yang diklaim sebagai milik warga.
“Dalam proses tutup TPL itu, masyarakat harus diberi ruang untuk mengelola lahannya. Mereka butuh makan, dan lahan itu tidak boleh diganggu,” tegas Walden.
Dampak Positif bagi Ekonomi dan Lingkungan
Sekber Gokesu menilai bahwa penghentian kegiatan PT TPL akan membawa dampak jangka panjang bagi pemulihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya.
“Ekonomi Sumatera Utara akan lebih sejahtera, Danau Toba bisa pulih, sungai-sungai hidup kembali, dan masyarakat mendapatkan lingkungan yang lebih baik,” kata Viktor.











