Selain makanan, kebutuhan mendesak lainnya adalah selimut, minyak kayu putih, obat-obatan, serta perlengkapan untuk anak-anak.
Relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan juga sudah turun membantu penanganan kesehatan darurat.
“Banyak anak-anak dan lansia mengalami hipotermia. Kami sedang menangani mereka dengan fasilitas seadanya,” kata Juliana, salah satu relawan di posko Sei Mati.
Kondisi Warga Masih Memprihatinkan
Minimnya suplai makanan, terbatasnya selimut dan pakaian kering, serta padamnya listrik sejak banjir menerjang membuat kondisi pengungsi semakin rentan.
Banyak warga belum bisa kembali ke rumah karena ketinggian air di sejumlah titik masih membahayakan.
BPBD Medan memastikan distribusi bantuan akan dilakukan secara bertahap sambil menunggu proses penanganan banjir dan evaluasi lapangan.










