4 Pimpinan Organisasi Kelompok Cipayung Plus Ditangkap, Sutrisno Pangaribuan: Usut Aktor Intelektualnya

Kamis, 8 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sutrisno Pangaribuan desak ungkap aktor intelektual penangkapan pimpinan organisasi kelompok Cipayung Plus di Medan. Foto: Dok.pribadi

Sutrisno Pangaribuan desak ungkap aktor intelektual penangkapan pimpinan organisasi kelompok Cipayung Plus di Medan. Foto: Dok.pribadi

TOPIKSERU.COM, MEDAN – Empat pimpinan organisasi mahasiswa kelompok Cipayung Plus Medan ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh pihak kepolisian. Namun, hingga Kamis (8/8), kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait dugaan suap yang menjerat mereka.

Kendati disebut telah berjalan lima hari, kabar penangkapan pimpinan organisasi mahasiswa ini baru beredar pada Rabu (7/8) atau setelah tiga hari pascapenangkapan.

Sutrisno Pangaribuan, mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumatera Utara, ini menyoroti reaksi bungkam dari kalangan mahasiswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia juga menyentil para kader, pengurus dan alumni dari empat organisasi yang pimpinan mereka masih ditahan pihak kepolisian, tetapi masih bungkam.

“Demikian juga dengan kelompok Cipayung Plus, seperti HMI, GMKI, PMKRI, KMHDI, HIKMAHBUDHI, IMM, pun belum bersuara. Begitu juga dengan organisasi intra universiter seperti BEM, PEMA, SENAT, HMJ pun belum bereaksi,” kata Sutrisno heran dengan realitas yang terjadi, melalui keterangan tertulsi, Kamis (8/8).

Baca Juga  Taman Kebun Bunga Medan Ramai Dikunjungi Warga Jelang Waktu Berbuka

Mantan legislator Sumatera Utara ini juga mempertanyakan memudarnya solidaritas aktivis mahasiswa.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan solidaritas di antara aktivis mahasiswa memudar bahkan nyaris hilang.

Salah satu yang menjadi pemicu, lanjut politikus PDI Perjuangan ini, adalah eksklusivitas organisasi mahasiswa yang terpengaruh oleh sebagian senior atau alumni.

“Ada kelompok aktivis mahasiswa yang di seret- seret para alumni (senior) ke sana- sini, akhirnya membuat aktivis mahasiswa tidak solid. Akibatnya, ketika sebagian aktivis salah langkah, yang lain tidak peduli. Mereka saling membiarkan karena tidak lagi memiliki ‘musuh’ bersama,” kata Sutrisno.

Sutrisno menilai, eksklusivitas menjadi biang dari ‘perpecahan’ dan hilangnya solidaritas di antara sesama mahasiswa.

Selain itu, lanjutnya, arogansi alumni atau senior dari kompetisi tertentu, merembet dan terbawa hingga ke organisasi.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Orang Tua Murid Tolak Penutupan SDN 101778 Medan Estate, Deli Serdang: “Kami 100 Persen Tidak Setuju!”
Dukung Program P4GN, Rutan Kelas I Medan Tes Urine Seluruh Pegawai dan Warga Binaan, Hasilnya Mengejutkan
Aksi Kamisan Medan Soroti Pelanggaran HAM 1965, Tuntut TNI Kembali ke Barak
Polres Asahan Resmikan Pos Satkamling Induk, AKBP Revi: Ini Bukan Hanya Pos Jaga
Kebakaran Ruko di Asia Megamas Medan, Pemadaman Masih Berlangsung
Buruh Indomaret di Simalungun Terancam Di-PHK Tanpa Prosedur, Diduga Langgar Aturan Ketenagakerjaan
Kajati Sumut Harli Siregar Apresiasi Jalan Santai Kaum Disabilitas: Memupuk Kepedulian
Cuaca Ekstrem Terjang Deli Serdang, 22 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:13

Orang Tua Murid Tolak Penutupan SDN 101778 Medan Estate, Deli Serdang: “Kami 100 Persen Tidak Setuju!”

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:04

Dukung Program P4GN, Rutan Kelas I Medan Tes Urine Seluruh Pegawai dan Warga Binaan, Hasilnya Mengejutkan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 23:02

Aksi Kamisan Medan Soroti Pelanggaran HAM 1965, Tuntut TNI Kembali ke Barak

Kamis, 2 Oktober 2025 - 21:56

Polres Asahan Resmikan Pos Satkamling Induk, AKBP Revi: Ini Bukan Hanya Pos Jaga

Selasa, 30 September 2025 - 21:58

Kebakaran Ruko di Asia Megamas Medan, Pemadaman Masih Berlangsung

Berita Terbaru