Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

SPBU di Medan Penuh Sesak, Klaim Stok BBM Aman Dipertanyakan Warga

×

SPBU di Medan Penuh Sesak, Klaim Stok BBM Aman Dipertanyakan Warga

Sebarkan artikel ini
Antrean BBM Medan
Antrian BBM mengular di Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Jalan Tritura, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sabtu (29/11/2025). Antrean panjang kendaraan tampak memenuhi area SPBU hingga ke badan jalan. Foto: topikseru.com/Agus Sinaga

Masalah Distribusi Jadi Fokus Evaluasi

Untuk menindaklanjuti persoalan BBM yang menimbulkan keresahan publik, Pemkot Medan telah memanggil pihak Pertamina Patra Niaga Sumbagut untuk memberikan penjelasan detail mengenai akar masalah dan upaya penyelesaiannya. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan langkah cepat guna memulihkan stabilitas suplai BBM di seluruh SPBU.

Pertamina sendiri mengakui adanya keterlambatan distribusi namun kembali menegaskan bahwa stok BBM tidak dalam kondisi kritis. Kendala yang terjadi, menurut mereka, bersifat teknis dan temporer.

Kemacetan Semakin Parah Karena Antrean SPBU

Bukan hanya kesulitan mendapatkan BBM, masyarakat juga harus berhadapan dengan kemacetan panjang yang disebabkan oleh antrean kendaraan di sekitar SPBU. Mobil dan motor yang mengantre tumpah ke badan jalan, mempersempit ruang lalu lintas dan menghambat pengguna jalan lainnya.

Beberapa titik yang mengalami kemacetan parah antara lain, Simpang Empat Jalan Krakatau, Jalan Letda Sudjono, Jalan Besar Tembung,  Jalan Yaqub Lubis Bandar Khalifah dan Jalan Perhubungan Lau Dendang

Situasi ini membuat warga kesulitan menjalankan aktivitas harian, terutama pada jam sibuk.

Baca Juga  PT Medan Hukum 3 PPK Medan Timur 8 Bulan Penjara, Begini Respons Kajari Medan

Dampak Kelangkaan BBM Terhadap Aktivitas Ekonomi

Kelangkaan BBM di Medan tak hanya berdampak pada lalu lintas, tetapi juga berimbas pada aktivitas ekonomi warga. Banyak pekerja harian yang terlambat berangkat kerja, ojek daring sulit mendapatkan order karena khawatir kehabisan bahan bakar, hingga pedagang yang mengeluh distribusi barang terlambat.

Jika kondisi ini berlanjut, bukan tidak mungkin Medan akan mengalami perlambatan aktivitas ekonomi harian.

Dengan adanya perbedaan antara klaim stok aman dan kondisi antrean di lapangan, masyarakat berharap pemerintah dan Pertamina memberikan penjelasan yang lebih transparan dan menyampaikan langkah konkret untuk memastikan krisis antrean ini bisa segera teratasi.

Warga berharap tidak hanya mendapatkan imbauan untuk tidak panik, tetapi juga bukti nyata berupa SPBU beroperasi lancar tanpa antrean mengular.

Ketidaksesuaian antara informasi resmi dan realita lapangan menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas distribusi BBM di Medan.

Masyarakat membutuhkan kepastian, bukan sekadar pernyataan bahwa stok aman. Selama antrean panjang masih terjadi dan distribusi tersendat, persoalan BBM tetap menjadi isu serius yang harus diselesaikan dengan cepat dan tepat. (*)