Scroll untuk baca artikel
Politik

Women’s March Medan Soroti Kepemimpinan Prabowo yang Dinilai Sarat “Toksik Maskuliniti”

×

Women’s March Medan Soroti Kepemimpinan Prabowo yang Dinilai Sarat “Toksik Maskuliniti”

Sebarkan artikel ini
Women’s March Medan
Women’s March Medan soroti kepemimpinan presiden Prabowo yang sarat dengan toksik maskuliniti. Foto: Topikseru.com/Agus Sinaga

Topikseru.com – Aksi Women’s March Medan 2025 yang digelar di Posbloc, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, pada Sabtu (6/9/2025) tidak hanya menyoroti 10 tuntutan aksi, tetapi juga mengkritik gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai sarat dengan praktik toksik maskuliniti.

Alih-alih membangun dialog dengan rakyat, massa aksi menilai rezim justru memperkuat budaya kekerasan melalui narasi kekuatan, dominasi, dan pengendalian.

Menurut Lusty, salah seorang peserta aksi, toksik maskuliniti bukan soal gender, melainkan pola kepemimpinan yang sarat kekerasan, penindasan, dan intimidasi.

“Rezim yang maskulin itu bukan karena pemimpinnya laki-laki atau tidak ada pemimpinnya perempuan. Cara kepemimpinan yang penuh kekerasan, penindasan, dan intimidasi itulah yang disebut toksik maskuliniti,” ujarnya kepada Topikseru.com.

Women’s March Medan Kritik Gaya Kepemimpinan Prabowo

Lusty menyoroti ambisi politik Prabowo yang berulang kali maju dalam pemilihan presiden sebagai cerminan dari toksik maskuliniti.

“Kita tahu bahwa Presiden Prabowo berambisi menjadi presiden bukan karena ingin menyejahterakan rakyatnya. Lihat berapa kali dia ingin maju, itu dinamakan toksik maskuliniti,” katanya.