Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Tampil Perkasa Menguat 47,268 Poin Berdiri Tegar di Level 8.453,845 Pagi Ini

×

IHSG Tampil Perkasa Menguat 47,268 Poin Berdiri Tegar di Level 8.453,845 Pagi Ini

Sebarkan artikel ini
IHSG
Penguatan IHSG ini disokong hampir seluruh indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Barang Baku yang melonjak 1% di pagi ini.

Topikseru.com – Pada awal perdagangan hari ini. Kamis (20/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa IHSG menguat 47,268 poin atau 0,56% ke 8.453,845 di pasar spot.

Penguatan IHSG ini disokong hampir seluruh indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Barang Baku yang melonjak 1% di pagi ini.

Berikutnya ada IDX Sektor Energi, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer.

Selanjutnya, IDX Sektor Keuangan, IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Transportasi dan Logistik dan IDX Sektor Kesehatan.

Sementara itu, IDX Sektor Properti dan Real Estate menjadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 1,3% di pagi ini. Diikuti, IDX Sektor Perindustrian.

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) naik 3,57%
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 2,32%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,06%

Top losers LQ45 pagi ini adalah:

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,09%
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 0,85%
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 0,8%

Analis Pasar: IHSG Diperkirakan Masih akan Bergerak Sideways Hari Ini

IHSG
Dengan kombinasi sinyal teknikal tersebut, IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways pada perdagangan Kamis (20/11/2025), dengan area support di 8.300 dan resistance di 8.450.

Pada perdagangan Rabu (19/11/2025) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup dengan penguatan 0,53% ke level 8.406,58.

Baca Juga  IHSG Ditutup Naik Tipis 1,54 Poin Bertengger di Level 8.259,39 di Perdagangan Sesi I Senin (13/10/2025) Siang Ini

Kenaikan indeks terjadi di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali mempertahankan BI Rate di posisi 4,75%, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2022.

Keputusan tersebut mencerminkan konsistensi BI dalam menjaga stabilitas inflasi yang tetap berada dalam rentang sasaran serta menjaga keseimbangan nilai tukar Rupiah.

Imbasnya, Rupiah turut menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan.

Pertumbuhan Kredit Melambat, Permintaan Pinjaman Lemah

Meski demikian, pelaku pasar tetap mencermati adanya perlambatan pertumbuhan kredit perbankan. Pada Oktober 2025, kredit hanya tumbuh 7,36% secara tahunan (yoy), turun dari 7,7% pada September dan menjadi yang terendah sejak Juli 2025.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menilai tingginya porsi kredit belum tersalurkan (undisbursed loan) menunjukkan lemahnya permintaan di lapangan.

“Undisbursed loan yang mencapai Rp2.450 triliun atau 22,9% dari pagu kredit menunjukkan masih lemahnya permintaan pinjaman di tengah daya beli kelas menengah yang tertekan,” ujar Alrich.

Pasar Menanti Sentimen Eksternal dari China dan AS

Dari sentimen global, perhatian investor akan tertuju pada keputusan suku bunga pinjaman Bank Sentral China (PBoC) yang dijadwalkan rilis dalam waktu dekat. Selain itu, data tenaga kerja Amerika Serikat juga dinanti, dengan proyeksi menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasar tenaga kerja.