Miris, Keluarga Kurang Mampu di Tapteng Ini 12 Tahun Tak Pernah Terima Bantuan Pemerintah

Senin, 6 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Darmin Simanjuntak (58) dan istri, Metia Lase (56) menunjukkan kondisi rumah tinggal mereka yang memprihatinkan, Senin (6/1). Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

Darmin Simanjuntak (58) dan istri, Metia Lase (56) menunjukkan kondisi rumah tinggal mereka yang memprihatinkan, Senin (6/1). Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Pemerintah telah mengucurkan anggaran untuk berbagai jenis bantuan guna mengentaskan kemiskinan. Namun, masih terdapat keluarga kurang mampu di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), tak tersentuh program tersebut.

Hal ini yang dialami oleh salah satu keluarga di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Darmin Simanjuntak (58) dan istrinya Metia Lase (56), mengungkapkan bahwa mereka hampir selama 12 tahun berdomisili di Kelurahan Pasar Baru, tetapi belum pernah mendapatkan bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami enggak tau, apa kah kondisi kami ini tidak layak dapat bantuan,” kata Darmin kepada Topikseru.com, Senin (6/1).

“Gubuk (rumah) kami ini saja sudah mau ambruk, cuma saya tambahi kayu seadanya saja makanya (masih) bertahan,” tambahnya.

Darmin dan istri tinggal di lingkungan III. Tempat tinggal mereka agak masuk kedalam gang dan jarang terlihat oleh masyarakat.

Bahkan, untuk kebutuhan air bersih sehari-hari mereka terpaksa meminta ke tetangga terdekat.

Istri Darmin, Metia Lase, hanya berjualan dua kali seminggu di Pasar Pandan, Pasar yang selama 20 tahun terbengkalai dan sepi pembeli.

Pasangan suami istri yang telah berumur dan sering sakit-sakitan ini hanya pasrah dengan keadaan yang mereka alami.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, Darmin masih mencari-cari pekerjaan sebagai buruh harian lepas.

Penghasilan dari berjualan Pasar Pandan yang kondisi sepi pembeli belum mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecil Darmin.

Baca Juga  KPU Tolak Pendaftaran Paslon Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi: Sesuai Aturan

Itu lah sebabnya, meski kondisi fisik sudah lemah dia harus tetap berkerja membantu pemasukan di rumah.

“Terkadang saya ikut bertukang atau serabutan (red, kerja harian) untuk menambah biaya di rumah,” kata Darmin.

Kendati kondisi kehidupannya yang serba kekurangan, namun bantuan dari pemerintah yang mereka harapkan tak pernah singgah kepada mereka.

Darmin mengatakan hampir selama 12 tahun tidak ada perhatian dari pemerintah terkhusus Kelurahan Pasar Baru kepada mereka.

“Bansos, PKH atau bantuan lainnya tidak pernah saya dapatkan,” keluhnya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memperhatikan nasib mereka, khusus untuk perbaikan tempat tinggal.

“Kiranya bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bisa kami dapat,” harapnya.

Lurah Sebut Kewenangan Dinas Sosial

Terpisah, Lurah Pasar Baru Jepran Pasaribu yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan pihaknya selalu memperhatikan dan mendata warga yang layak mendapat bantuan.

Namun, terkait daftar penerima bantuan menjadi kewenangan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Itu Dinas Sosial yang telah mengatur siapa saja yang dapat bantuan,” kata Jepran.

Soal Rehab RTLH, Lurah mengaku sudah pernah mengajukan keluarga Darmin sebagai penerima dan kepala lingkungan telah melakukan survei.

“Sudah ajukan (bantuan rehab rumah), namun belum ada realisasi khusus di kelurahan Pasar Baru, karena kuota terbatas,” pungkasnya.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Aksi Women’s March Medan: Usung “Kelompok Rentan Tunjang Rezim Kekuasaan”
Pertamina Patra Niaga Tambah 146 Ribu Pasokan Elpiji 3 Kg di Sumut Saat Libur Maulid Nabi
Jasa Marga: 20 Ribu Kendaraan Masuk Kota Medan saat Libur Maulid Nabi
SEPTEMBER HITAM: Aksi Kamisan Medan Peringati 21 Tahun Munir dan Korban Ricuh Unjuk Rasa
Keracunan Program MBG: Ratusan Pelajar SMA di Kisaran Sakit Perut
Didatangi Massa Aksi, Ketua DPRD Sumut Akhirnya Temui Massa: Janji Berbenah
Di Tengah Gejolak Demonstrasi, Rutan Kelas I Medan Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri
Mahasiswa USU Geruduk Markas Polda Sumut: Bentangkan Spanduk “Copot Kapolda Sumut” hingga “Solidaritas untuk Affan Kurniawan”

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 18:23

Aksi Women’s March Medan: Usung “Kelompok Rentan Tunjang Rezim Kekuasaan”

Sabtu, 6 September 2025 - 16:02

Pertamina Patra Niaga Tambah 146 Ribu Pasokan Elpiji 3 Kg di Sumut Saat Libur Maulid Nabi

Sabtu, 6 September 2025 - 15:17

Jasa Marga: 20 Ribu Kendaraan Masuk Kota Medan saat Libur Maulid Nabi

Kamis, 4 September 2025 - 22:07

SEPTEMBER HITAM: Aksi Kamisan Medan Peringati 21 Tahun Munir dan Korban Ricuh Unjuk Rasa

Rabu, 3 September 2025 - 23:29

Keracunan Program MBG: Ratusan Pelajar SMA di Kisaran Sakit Perut

Berita Terbaru