Siklon tersebut terbentuk sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka, dan membawa dampak signifikan.
“Dalam satu minggu terakhir, wilayah Sumatera Utara dilanda hujan setiap hari. Intensitasnya meningkat akibat pengaruh Siklon Tropis Senyar,” ujar Hendro.
Menurutnya, kondisi atmosfer yang sangat lembap memperbesar potensi hujan lebat hingga sangat lebat, ditambah gelombang tinggi dan angin kencang.
BBMKG mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir bandang. Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.











