Topikseru.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyebut program 5 plus 1 sebagai program prioritas selama memimpin bersama Wakil Gubernur Sumut Surya.
Program 5 plus 1 akan menjadi fokus selama memimpin lima tahun ke depan, yang meliputi berbagai sektor penting bagi masyarakat.
Lantas, apa saja program 5 plus 1 itu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bobby Nasution mengatakan kelima program tersebut meliputi kesehatan, infrastruktur, ekonomi, UMKM, pangan serta pendidikan dan sumber daya manusia.
“Sedangkan plusnya adalah program khusus di setiap daerah,” kata Gubsu Bobby Nasution di Gedung DPRD Sumut, Senin (3/3).
Rapat Paripurna ini dipimpin langsung Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus.
Bobby dalam pidatonya menyampaikan program pembangunan harus diperkuat dengan merujuk pada Astacita Presiden Prabowo dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Oleh sebab itu, lanjut suami Kahiyang ini, untuk mewujudkannya harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai komponen utama.
“Bonus demografi salah satu poin dalam mencapai Indonesia Emas. Untuk itu, SDM harus dipersiapkan mulai dari keluarga sampai di kandungan ibunya,” ujar Bobby.
Gubernur Bobby mengatakan kesehatan merupakan salah satu program prioritas yang sangat penting dengan melihat rendahnya harapan hidup di Sumut.
Kemudian, tingginya prevalensi stunting (kekerdilan), maraknya penyakit menular, dan perlindungan jaminan kesehatan masyarakat perlu terus ditingkatkan.
“Tentunya kita harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dari 33 kabupaten/kota, baru 11 kabupaten/kota di Sumatera Utara sudah ter-cover UHC (Universal Health Coverage),” tegasnya.
Bobby Nasution mengatakan pihaknya menargetkan dalam dua tahun ke depan program UHC telah mencakup seluruh wilayah di Sumatera Utara.
Dia mengatakan pembangunan infrastruktur di Sumut hingga kini belum merata. Hal ini karena rendahnya kualitas yang menyebabkan distribusi pangan terhambat.
Pemprov Sumut bukan hanya menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan, tetapi juga irigasi, sekolah, rumah sakit, penyediaan listrik, rumah layak huni, sanitasi, air bersih, dan memastikan kontinuitas di daerah terpencil.
Sementara di sektor ekonomi, lanjut dia, tentu harus berbanding lurus dengan kondisi infrastruktur yang tercermin dari pertumbuhan industri pengolahan dan pemberdayaan UMKM.
“Kami ingin pelaku UMKM harus mendapat tempat, dan mengenal digitalisasi. Kami menginginkan pelaku UMKM bisa terlibat langsung, ikut serta membangun Sumut berkolaborasi dengan korporasi di Sumut,” tutur dia.
Gubernur Sumut juga mengungkapkan, bahwa program prioritas selanjutnya adalah pertanian dengan swasembada pangan sebagaimana salah satu target Presiden RI Prabowo Subianto.
Sumut harus bisa mengambil peran dari target swasembada pangan dengan menerapkan modernisasi pertanian, seperti peningkatan produksi, dan penurunan harga pokok penjualan.
Bobby melanjutkan, tingkat pendidikan sejumlah wilayah di Sumut juga belum begitu baik, seperti ada sekolah belum teraliri listrik, belum tersentuh digital, dan internet.
“Dalam dua tahun ke depan, seluruh sekolah di Sumut layak dijadikan tempat pembelajaran. Ada listrik, internet, sehingga pendidikan berjalan baik,” jelas dia.
Selain kelima program prioritas itu, Bobby juga menyampaikan program plus sebagai visi dan misi gubernur dan wakil gubernur Sumut periode 2025-2030 diterapkan berdasarkan basis di setiap daerah, seperti wilayah pariwisata, dan wilayah terluar Nias.
“Kami percaya seluruh komponen Sumut bisa mendukung dan men-support program yang akan kami lakukan dan jalankan,” pungkasnya.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 Selanjutnya