Topikseru.com – Reputasi dua raksasa otomotif Tiongkok, Chery dan BYD, mendadak goyah. Bukan karena perang harga yang membakar pasar kendaraan listrik global, melainkan akibat temuan audit pemerintah yang mengungkap praktik klaim subsidi tidak sah hingga ratusan juta dolar.
Melansir Reuters, skandaln BYD dan Chery terkuak dari hasil audit pemerintah China. Dalam dokumen audit Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China yang terbit bulan lalu, terungkap 21.725 unit kendaraan energi baru (NEV) milik beberapa produsen ternyata tidak layak menerima insentif pemerintah.
Total nilai subsidi yang seharusnya tak cair sebesar 864,9 juta yuan, atau setara Rp 1,74 triliun (kurs Rp 2.000 per yuan).
Chery dan BYD Dominasi Pelanggaran
Yang paling mencolok, Chery dan BYD bertanggung jawab atas hampir 60 persen dari total subsidi tak sah tersebut. Audit merinci Chery mendiskualifikasi 7.663 unit kendaraannya, sedangkan BYD tercatat 4.973 unit.
Jika dirupiahkan, klaim subsidi palsu kedua produsen ini mencapai $53 juta, sekitar Rp845 miliar.
Ironisnya, dokumen audit tak memuat sanksi ataupun kewajiban pengembalian dana.
Namun, pemerintah Tiongkok sebelumnya menegaskan bahwa subsidi harus dikembalikan jika kendaraan tidak memenuhi syarat, salah satunya terkait jarak tempuh minimum.
Pukulan Tambahan di Tengah Perang Harga
Temuan ini jelas menambah tekanan bagi pabrikan mobil Tiongkok yang sudah berdarah-darah menghadapi perang harga kendaraan listrik.
Pasar mobil listrik Negeri Tirai Bambu memang tumbuh pesat. Penjualan kendaraan listrik, hibrida plug-in, dan hidrogen sudah menyalip mobil bensin sejak Maret.












