Tidak Hanya Kasus Hijrah, Ini Deretan Tragedi yang Dialami Petugas Koperasi Lapangan di Indonesia

Senin, 22 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Deretan Kasus Tragis  Petugas Koperasi Lapangan

Deretan Kasus Tragis Petugas Koperasi Lapangan

Topikseru.com – Profesi petugas koperasi lapangan sering kali tidak mendapat sorotan publik. Banyak orang menganggap pekerjaan ini sekadar menagih angsuran dan mendampingi kelompok usaha kecil.

Namun kenyataannya, tugas tersebut menyimpan risiko besar yang jarang dibicarakan.

Mulai dari ancaman kriminal, tekanan psikologis, hingga berakhirnya nyawa, sebagaimana yang dialami oleh Hijrah (19), karyawan koperasi milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM), BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan mikro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada September 2025, Hijrah ditemukan tewas mengenaskan di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, setelah berselisih dengan suami seorang nasabah.

Tragedi ini menjadi tamparan keras bahwa profesi petugas lapangan membutuhkan perlindungan ekstra yang selama ini sering diabaikan.

Tragedi Kematian Hijrah di Pasangkayu

Hijrah, pemuda berusia 19 tahun yang baru meniti karier, harus meregang nyawa ketika sedang menjalankan tugas menagih angsuran.

Ia ditemukan di kebun kelapa warga Dusun Tanga-Tanga, Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, dalam kondisi tidak bernyawa.

Dari keterangan aparat kepolisian, Hijrah menjadi korban kemarahan suami nasabah yang merasa tersinggung dengan ucapannya saat proses penagihan.

Hal ini menggambarkan betapa rapuhnya perlindungan profesi petugas lapangan, di mana interaksi sehari-hari dengan nasabah bisa sewaktu-waktu berubah menjadi tragedi berdarah.

Kasus ini bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menimbulkan keprihatinan luas di masyarakat.

Baca Juga  Pegawai Koperasi PNM Tewas Dibunuh Suami Nasabah, Pesan Terakhir Korban Menyayat Hati: "Bu, Doakan Saya, Saya Takut"

Banyak pihak menilai bahwa sudah saatnya profesi ini mendapat perhatian lebih serius, karena mereka adalah ujung tombak keberlangsungan koperasi di pelosok negeri.

Risiko Nyata Profesi Petugas Koperasi Lapangan

Seorang petugas koperasi lapangan bukan sekadar pegawai biasa. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan sistem pembiayaan mikro berjalan dengan baik.

Namun, di balik dedikasi itu, terdapat risiko besar yang selalu mengintai:

1. Menagih Angsuran di Daerah Pelosok

Petugas lapangan harus mendatangi rumah-rumah nasabah, termasuk yang berada di pelosok desa dengan akses jalan yang sulit.

Kondisi medan yang berat sering kali membuat mereka bekerja hingga larut malam, tanpa jaminan keamanan. Di beberapa kasus, lokasi terpencil justru dijadikan kesempatan bagi pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya.

2. Menghadapi Nasabah dengan Kondisi Ekonomi Sulit

Banyak nasabah koperasi berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Ketika kesulitan membayar cicilan, mereka cenderung melampiaskan frustrasi kepada petugas lapangan.

Dalam situasi ini, gesekan emosional kerap terjadi, yang dapat berujung pada ancaman fisik maupun verbal.

3. Minim Perlindungan Keamanan

Berbeda dengan profesi lain yang memiliki standar keamanan, petugas koperasi lapangan sering kali bekerja sendirian.

Mereka membawa data administrasi penting, bahkan terkadang membawa uang hasil setoran, tanpa ada pendampingan keamanan yang memadai. Inilah yang membuat mereka rawan menjadi korban kriminalitas.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program
5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan
Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG
Fakta Mengejutkan di Balik Pembunuhan Hijrah, Gadis Penanggung Hidup Nenek Renta
Ratusan Siswa di Garut Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, 19 Dirawat Intensif
Pengakuan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih Usai Dicopot karena Menegur Anak Wali Kota
Viral! Perpisahan Haru Siswa SMPN 1 Prabumulih dengan Kepala Sekolahnya yang Dicopot Usai Diduga Tegur Anak Wali Kota
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Polisi Militer Tetapkan Kopda FH Tersangka

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 10:16

Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program

Kamis, 25 September 2025 - 10:01

5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan

Selasa, 23 September 2025 - 18:01

Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG

Senin, 22 September 2025 - 08:39

Tidak Hanya Kasus Hijrah, Ini Deretan Tragedi yang Dialami Petugas Koperasi Lapangan di Indonesia

Senin, 22 September 2025 - 07:59

Fakta Mengejutkan di Balik Pembunuhan Hijrah, Gadis Penanggung Hidup Nenek Renta

Berita Terbaru