Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

Rupiah Spot Melemah Tipis 0,02% Ditutup di Rp16.628 Per Dolar AS Sore Ini

×

Rupiah Spot Melemah Tipis 0,02% Ditutup di Rp16.628 Per Dolar AS Sore Ini

Sebarkan artikel ini
Rupiah
rupiah spot melemah tipis 0,02% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.625 per dolar AS. Pergerakan rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di Asia.

Topikseru.com – Pada perdagangan hari ini. Rabu (3/12/2025) rupiah spot tak mampu keluar dari tekanan ditutup di Rp 16.628 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot.

Ternyata, hal ini membuat rupiah spot melemah tipis 0,02% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.625 per dolar AS. Pergerakan rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di Asia.

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia mayoritas menguat.

Di mana baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,38%.

Selanjutnya ada dolar Taiwan yang sudah ditutup naik 0,26% dan yen Jepang yang terkerek 0,12%. Disusul, won Korea Selatan dan yuan China yang sama-sama terangkat 0,1%

Berikutnya, ringgit Malaysia terapresiasi 0,09% dan dolar Singapura naik 0,06%. Lalu ada dolar Hongkong yang menguat tipis 0,02%.

Sementara itu peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup terkoreksi 0,65%.

Kemudian ada rupee India yang melemah 0,44% terhadap the greenback di sore ini.

Rupiah Spot Melemah 0,04% Dibuka Level Rp16.632 Per Dolar AS

Pada awal perdagangan Rabu (3/12/2025) rupiah spot dibuka melemah berada di level Rp 16.632 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.625 per dolar AS.

Di Asia, mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS pagi ini. Baht Thailand menguat 0,25%, yen Jepang menguat 0,13%.

Yuan China menguat 0,07%, ringgit Malaysia menguat 0,05%, dolar Singapura menguat 0,05% dan dolar Hong Kong menguat 0,03% terhadap dolar AS.

Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Peso Filipina melemah 0,27%, won Korea melemah 0,12%, rupiah yang melemah 0,04% dan dolar Taiwan melemah 0,03%.

Baca Juga  Ekonom Permata Bank Josua Pardede: Rupiah Berpotensi Melemah dan Bergerak Dalam Kisaran Rp 16.500–Rp 16.600 Per Dolar AS

Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 99,23, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 99,35.

Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif Bergerak Rentang Rp16.620–Rp16.640 Per Dolar AS

rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (2/12). Rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,23% secara harian ke Rp 16.625 per dolar AS. Senada, rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,21% secara harian ke Rp 16.632 per dolar AS.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan melanjutkan siklus pelonggarannya. Ini ditandai dengan meningkatnya CME FedWatch Tool yang menunjukkan bahwa peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember adalah sebesar 87,4%.

Penasihat Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, kemungkinan akan ditunjuk sebagai Ketua Fed berikutnya, menggantikan Jerome Powell. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan memberi tahu siapa pun siapa yang akan ditunjuk, tetapi ia sudah menentukan pilihannya.

Sementara berdasarkan data, Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur pada bulan November yang mengalami kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut.

“Data lebih lanjut, yang diungkapkan oleh ISM, menunjukkan bahwa harga input meningkat dan pasar tenaga kerja masih berada dalam kondisi rendahnya tingkat pemecatan dan perekrutan,” ujar Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, sentimen domestik yang mempengaruhi rupiah di antaranya laju inflasi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya naik 0,17% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan 0,28% pada Oktober.